14 Juni 2022

Unsur-unsur Seni Rupa

Unsur seni rupa adalah semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa. 

Unsur seni rupa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur fisik dan unsur nonfisik. 

Unsur-unsur yang bersifat fisik terdiri dari titik, garis, bidang dan bentuk, ruang, tekstur, warna dan gelap terang. 

Sedangkan unsur yang bersifat nonfisik terdiri dari perasaan, pandangan, pemikiran, gagasan atau karakter yang terungkap dalam karya seni tersebut. 


1. Titik 

Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. 

Unsur titik akan tampak berarti pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar menjadi bintik. Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda, yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Dari perpaduan unsur titik dengan berbagai variasi warna bisa menjadikan sebuah karya seni yang elok dan bagus. Teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini disebut dengan teknik Pointilis. 

Pointilis merupakan salah satu teknik menggambar yang tersusun atas titik-titik kecil sehingga membentuk sebuah objek gambar. 

Georges Seurat telah mengembangkan teknik pointilis ini sejak tahun 1886, sedangkan orang yang menggambar dengan teknik ini disebut dengan pointilisme. 

Apabila kita melihat atau menikmati hasil lukisan pointilis dari dekat, maka yang akan terlihat hanyalah ratusan atau bahkan ribuan titik-titik kecil. 

Namun berbeda jika kita melihatnya dari kejauhan, maka keindahan lukisan tersebut akan mulai terlihat dan bahkan gradasi warna yang dibuat dari sekumpulan titik-titik akan terlihat sangat menarik. 


2. Garis 

Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin memanjang
menjadi satu. 

Ada empat macam garis: garis lurus, garis lengkung, garis patah patah, dan garis spiral atau pilin. 

Garis dapat digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. 

Garis tebal tegak lurus memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. 

Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula. 

Garis menurut bentuknya ada 2 (dua): garis lurus dan garis lengkung. 

Garis menurut jenisnya: garis lengkung, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya. 

Dari setiap bentuk garis dapat juga digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan
mengekspresikan diri. 

Kesan garis dalam penerapan seni rupa. 

a. Garis lengkung mempunyai kesan lentur dan lembut. 

b. Garis halus memiliki lengkungan yang berirama melambangkan sebuah kelembutan kewanitaan. 

c. Bentuk garis lurus memberi kesan tegak dan keras. 

d. Garis miring mempunyai arti akan gerak, tidak stabil, dan kegoncangan. 

e. Bentuk garis patah-patah memiliki kesan kaku. 

f. Garis tegas memiliki makna terpatah-patah, kuat, tegas serta melambangkan sebuah kekuasaan. 

g. Garis sudut melambangkan sebuah kestabilan serta keagungan. 

h. Garis spiral yang bermakna lentur dan elastis. 

Garis berdasarkan wujudnya ada dua:garis semu dan dan garis nyata. 

Garis nyata dihasilkan oleh coretan, sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih. 


3. Bidang 

Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa garis dalam keadaan tertentu. 

Bidang dalam seni rupa dapat diamati secara visual pada setiap karya seni berdasarkan bentuk karya seni tersebut. 

Bidang merupakan bentuk dua dimensi yang memiliki panjang dan lebar. 

Bidang dalam karya seni rupa terdiri dari beberapa bentuk. 

a. Bentuk kubistis: kubus dan balok

b. Bentuk silindris: tabung, kerucut, dan bola

c. bidang biomorfis (organis): manusia, hewan, tumbuhan dan benda alam yang
lainnya, bidang bersudut (seperti bujur sangkar, kotak, segitiga, jajaran genjang), dan
bidang tak beraturan


4. Bentuk 

Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan berbagai bidang. 

Bentuk terdiri atas dua: bangun dan bentuk plastis atau form. 

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). 

Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. 

Bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. 

Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, namun juga mempunyai nilai dan peran yang lainnya. 

 

5. Ruang 

Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki ukuran panjang x lebar x tinggi atau ruang memiliki bentuk 3 dimensi namun dalam seni rupa juga bentuk ruang memiliki dua sifat. 

Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. 

Oleh karena itu, dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melalui beberapa cara: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang. 

 

6. Tekstur 

Tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. 

Setiap benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan adapun yang sama. 

Tekstur terdiri atas dua jenis: nyata dan semu. 

Tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. 

Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. 


7. Warna 

Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan terasa hidup dan lebih eksresif. 

Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. 

Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen: warna primer, warna sekunder, warna tersier, dan warna komplementer. 

a. Warna primer adalah warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain, terdiri atas merah, kuning, dan biru. 

b. Warna sekunder adalah warna yang dapat diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu, seperti ungu, oranye dan hijau. 

c. Warna tersier adalah warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder dengan warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain. 

d. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan violet, merah dengan hijau, dan lain-lain. 

 

8. Gelap Terang 

Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya yang tujuan agar seolah-olah memperdalam makna dari sebuah karya seni, serta membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan lebih nyata. 

Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. 

Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.

Share: 

Pengertian dan Pembagian Seni Rupa

Seni menurut Ki. Hadjar Dewantara (1977), seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia. 

Seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan media dan penataan elemen serta prinsip-prinsip seni. 

 

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua:

1. Karya seni rupa dua dimensi 

Karya seni dua dimensi mempunyaiukuran panjang dan lebar.

2. Karya seni rupa tiga dimensi 

Karya tiga dimensi mempunyai ukuran panjang, lebar, dan ruang/volume. Dengan kata lain, karya seni rupa tiga dimensi memiliki ruang. 


Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa dibagi dua: 

1. Seni murni (fine art)

Bagian kelompok karya seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual, artinya bahwa seni itu lahir karena proses kreatif dan pengalaman batin seniman yang di landasi oleh nilai estetis yang akan dihargai dengan apresiasi kesenian baik oleh seniman dan penikmat seni dan kemudian akan diberi nilai dengan sejumlah harga (Kartika, 2004:34). 

Seni tersebut bukan lagi merupakan kebutuhan praktis bagi masyarakat, tetapi hanya mengejar nilai untuk kepentingan estetika seni yang dimanfaatkan dalam lingkungan seni

Contoh: karya seni lukis dan seni patung konvensional (Soedarso Sp, 1990:21) 

2. Seni terapan (apllied art) 

Bagian kelompok karya seni rupa yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari berdasarkan keadaan pasar dan nilai estetis, karya seni ini merupakan produk benda pakai masyarakat banyak (mass product). 

Dalam berproses kreatif, selalu memperhitungkan pemilihan bahan, proses pengerjaan yang berkolaborasi dengan tukang atau perajin, hingga sampai proses rekayasa kebutuhan pasar atau mempertimbangkan tren pasar. 

Ciri khas karya seni rupa ini adalah aspek komersial yang akan menjadi landasan bagi pengembangan ekonomi kreatif (Kartika, 2004:35). 


Semua karya yang yang digambar di atas permukaan datar, seperti kanvas, kertas, plastik dan papan kayu (karya yang mempunyai ukuran panjang dan lebar) merupakan karya seni rupa dua dimensi. 

Contoh karya seni rupa 2 dimensi:

1. Gambar.

2. Lukisan.

3. Seni Grafis, dibuat melalui cetakan, seperti cetakan kayu, stempel atau sablon

4. Desain Komunikasi Visual: brosur, banner, dll.

Share: 

10 Juni 2022

Pemeliharaan Kebersihan Alat Reproduksi

Manfaat Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi 

1. Kulit di sekitar alat reproduksi selalu sehat dan bebas dari bau tidak sedap. 

2. Aktivitas buang air kecil dan buang air besar tidak terganggu. 

3. Terhindar dari berbagai penyakit. 

4. Dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman. 

 

Tujuan Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi 

1. Memelihara fungsi alat reproduksi. 

2. Menghindari munculnya aroma tidak sedap pada alat reproduksi. 

3. Mencegah terjangkitnya penyakit pada alat reproduksi. 

4. Meningkatkan kenyamanan dalam melakukan aktivitas. 


Cara Memelihara Kebersihan Alat Reproduksi 

a. Mencuci Tangan

b. Membersihkan Diri setelah Buang Air 

c. Mengelap dengan Handuk atau Tisu 

d. Mengenakan Celana Dalam yang Bersih dan Higienis 

e. Mencuci Pakaian dan Celana yang Kotor 

f. Mengenakan Celana yang Longgar 

g. Membiasakan Buang Air di Toilet/Kamar Mandi 

h. Menjauhi Makanan dan Minuman yang Kurang Sehat 


Penyakit Akibat Kebersihan Alat Reproduksi Tidak Terjaga 

a. Infeksi Saluran Kencing 

Infeksi saluran kencing atau infeksi saluran kemih disebabkan bakteri Escherichia Coli. 

Bakteri Escherichia Coli hidup di dalam saluran cerna yang masuk pada saluran uretra. 

Infeksi saluran kencing dibagi menjadi infeksi saluran kencing bagian bawah dan infeksi saluran kencing bagian atas. 

Gejala infeksi saluran kencing bagian bawah, yaitu rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urine keruh, dan bau urine tidak sedap. 

Gejala infeksi saluran kencing bagian atas, yaitu nyeri pada bagian selangkangan, mual, dan demam.

b. Kudis 

Kudis disebabkan tungau Sarcoptes Scabiei. 

Tungau menggali sarang di bawah lapisan kulit sehingga kulit gatal dan membentuk ruam. 

Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan kulit. 

Penyakit ini juga ditularkan jika terjadi kontak langsung dengan hewan yang mengidap kudis. 

Kamu dapat tertular kudis jika sering bertukar pakaian dengan orang lain atau menggunakan handuk sama. 

Hindari saling meminjam pakaian atau handuk karena menyebabkan penyakit kulit. 

Seorang penderita kudis sebaiknya disediakan handuk khusus. 

Pakaian yang dikenakannya tidak boleh dikenakan orang lain.

c. Eksim 

Eksim atau eksema adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya gatal-gatal. 

Pada kondisi tertentu, kulit memerah, kering, dan pecah-pecah. 

Eksim merupakan jenis penyakit jangka panjang. 

Setelah menghilang, gejalanya dapat muncul kembali. 

Kulit yang terkena eksim tidak boleh digaruk karena menyebabkan infeksi dan iritasi.

d. Urethritis 

Urethritis adalah penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan pada bagian lapisan uretra. 

Lapisan uretra adalah sebuah saluran kecil yang berfungsi mengalirkan air kencing ke luar tubuh. 

Penyebab urethritis antara lain bakteri yang masuk ke saluran uretra sehingga terjadi infeksi. 

Bagaimana tanda awal berkembangnya kuman pada kulit di sekitar alat reproduksi? 

Tanda-tanda awalnya antara lain kulit gatal, terlihat memar, dan perih. 

Kesehatan alat reproduksi juga dapat dideteksi dengan bau. 

Jika tercium bau tidak sedap, berarti kebersihan alat reproduksi kurang terjaga. 

Jika kamu menemukan tanda-tanda tersebut, segera bersihkan alat reproduksi dan periksakan diri ke dokter.

Share: 

Renang Gaya Punggung dan Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di Air

Gerak dasar renang gaya punggung meliputi gerakan meluncur, gerakan kaki, posisi tubuh, gerakan lengan, dan cara pengambilan napas. 


A. Gerak Dasar Renang Gaya Punggung

1. Gerakan Meluncur 

Gerakan meluncur sebagai dorongan awal saat berenang. 

Dalam renang gaya punggung, meluncur melatih tubuh mengapung dengan posisi telentang. 

Gerakan meluncur mempunyai tahapan sebagai berikut. 

a. Masuk ke kolam renang. 

b. Pegang dinding kolam dan tekuk kedua kaki bertumpu pada dinding kolam. 

c. Dorong kedua kaki dan lepaskan kedua lengan. Saat terdorong, kedua lengan lurus permukaan air. 

d. Lakukan gerakan kaki untuk memperoleh gaya dorong.

2. Gerakan Kaki 

Pada renang gaya punggung, gerakan kaki sama dengan renang gaya bebas. 

Akan tetapi, posisi tubuhnya telentang. 

Gerakan kaki akan menjadi sumber daya dorong. 

Ketika kaki dihentakkan, badan akan terdorong ke depan. 

Latihan gerakan kaki dapat dilakukan secara mandiri, dengan bantuan orang lain, atau papan pembelajaran (kicking board). 

a. Posisi mandiri: kedua tangan memegang pinggir kolam atau pant. 

b. Posisi bantuan orang lain: meminta bantuan instruktur atau guru untuk memegang tangan. 

c. Posisi menggunakan papan: letakkan dada di atas papan dengan posisi tangan berpegangan erat pada ujung papan.

3. Posisi Tubuh saat Renang Gaya Punggung 

4. Gerakan Lengan 

Dalam renang gaya punggung, kayuhan lengan berperan sebagai dorongan untuk mengambil napas saat berenang. 

Ayunan lengan juga membantu kaki mendorong tubuh. 

Pada renang gaya punggung, terdapat gerakan menarik, mendorong, dan istirahat. 

Gerakan menarik dilakukan setelah telapak tangan masuk permukaan air. 

Lakukan gerakan menarik hingga telapak tangan di samping luar bahu. 

Gerakan mendorong dilakukan saat akhir tarikan tangan. 

Gerakan tangan mendorong ke belakang dan bawah. 

Tahapan istirahat, bermula saat tangan keluar permukaan air. 

Posisi ibu jari keluar permukaan air terlebih dahulu. 

Saat posisi lengan lurus sejajar bahu, tangan diputar keluar. 

Lakukan gerakan masuk ke permukaan air dengan jari kelingking masuk permukaan air. 

Tahapan ini dilakukan secara rileks. 

Gerakan ini seirama tahapan menarik dan mendorong. 

5. Pengambilan Napas 

Dibandingkan renang gaya bebas atau gaya punggung, pengambilan napas pada renang gaya punggung lebih mudah. 

Kamu harus bernapas menggunakan mulut. 

Udara diembuskan keluar melalui hidung atau mulut. 

Pengambilan napas dilakukan saat fase istirahat salah satu lengan. 

Kemudian, mengeluarkannya saat fase istirahat lengan lainnya. 

a. Pengambilan napas dilakukan dengan mendongakkan kepala. Posisi mulut sejajar permukaan air. 

b. Pengambilan napas dilakukan ketika salah satu lengan menekan air ke bawah dan mendorong air ke belakang. 

6. Kombinasi Gerakan Renang Gaya Punggung 


B. Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di Air 

1. Konsep Penyelamatan Diri di Air 

Ada dua aspek terkait konsep penyelamatan diri di air. 

Pertama, penyelamatan diri secara mandiri. 

Kedua, penyelamatan diri dengan bantuan orang lain. 

Bahaya yang mengancam saat beraktivitas di air ialah keram atau kejang otot, menurunnya kesadaran, tidak dapat berenang, atau jatuh terpeleset. 

2. Upaya Mencegah Kecelakaan pada Saat Berenang 

a. Lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum masuk kolam renang. 

b. Hindari lari-lari di sekitar kolam karena biasanya kondisi lantai licin. 

c. Hindari bercanda yang berlebihan seperti saling dorong. 

d. Gunakan perlengkapan renang

e. Tempatkan pelampung dalam jangkauan. 


Share: 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar dalam Aktivitas Gerak Berirama

Gerak berirama atau senam irama merupakan rangkaian gerak berdasarkan irama, nada, atau ketukan. 

Kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan lengan dilakukan dengan menggabungkan beberapa gerakan dasar dalam gerak berirama. 

Variasi gerak langkah kaki dalam gerak berirama, yaitu langkah ke depan dan ke belakang, langkah ke samping kiri dan kanan, langkah kaki berkelok-kelok ke depan dan belakang, langkah ke samping dan menekuk, serta mengayunkan kaki ke depan.

 

A. Variasi Ayunan Lengan dengan Kombinasi Jalan 

1. Variasi Mengayunkan Lengan ke Depan dengan Kombinasi Jalan 

Gerakan diawali dengan posisi berdiri tegak. 

Posisi kaki tertutup rapat. 

Kedua lengan di samping badan. 

Ayunkan lengan kiri ke depan. 

Kemudian, tarik kembali lengan kiri. 

Ayunkan lengan kanan ke depan. 

Tarik lengan kanan ke samping badan. 

Selanjutnya, kombinasikan gerakan ini dengan berjalan di tempat.

2. Variasi Mendorong Dua Lengan ke Depan dengan Kombinasi Jalan 

Posisi awal berdiri tegak. 

Posisi kaki tertutup rapat. 

Kedua lengan lurus di samping badan. 

Ayunkan kedua lengan ke depan. 

Kombinasikan dengan gerak berjalan ke depan. 

Lakukan gerakan secara berulang-ulang. 

Akhiri gerakan dengan kembali pada posisi awal. 

3. Variasi Gerak Menekuk dan Mengangkat Siku ke Samping dengan Kombinasi Langkah Kaki 

Langkah-langkahnya sebagai berikut. 

a. Posisi badan berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu. Pandangan mengarah ke depan. 

b. Kedua siku ditekuk sejajar dengan tinggi tulang rusuk. Posisi telapak tangan menghadap ke atas. 

c. Kedua siku diayunkan ke samping sejajar dengan bahu. Posisi telapak tangan mengarah ke bawah. Kemudian diayunkan kembali ke posisi semula. 

d. Kombinasikan variasi gerak mengayun siku dengan langkah kaki. Kaki melangkah ke kanan satu langkah dan ke kiri satu langkah secara bergantian. 

e. Lakukan gerakan secara berulang sesuai aba-aba atau irama.

4. Variasi Mengayunkan Lengan ke Samping dengan
Kombinasi Jalan 



B. Variasi Gerak Melangkah dengan Kombinasi Ayunan Lengan 

1. Variasi Gerak Melangkah ke Depan dan Belakang dengan Kombinasi Ayunan Lengan ke Depan 

Gerak langkah kaki dan ayunan lengan dapat dilakukan secara bersamaan. 

Gerakannya diawali dengan posisi sikap berdiri. 

Kedua kaki dibuka selebar bahu. 

Lakukan variasi langkah kaki ke depan dan belakang. 

Gerakan ini dikombinasikan dengan mengayun lengan. 

2. Variasi Gerak Melangkah ke Samping dengan Kombinasi Mengangkat Siku ke Samping 

Gerakannya diawali dengan sikap berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 

Kedua siku ditekuk dan diangkat di depan dada. 

Posisi telapak tangan menghadap ke bawah. 

Melangkahlah ke samping kiri sebanyak empat kali. 

Ikutilah gerakan mengayunkan lengan dengan siku ditekuk ke samping.

Luruskan lengan ke samping dan telapak tangan menghadap ke atas. 

Kemudian, melangkahlah ke samping kanan sebanyak empat kali. 

Lakukan gerakan lengan seperti sebelumnya. 

3. Variasi Langkah Berkelok-kelok ke Depan dan Belakang dengan Kombinasi Menekuk dan Mengayun Lengan ke Samping 

Gerakan ini dilakukan dengan diawali sikap berdiri tegak. 

Kedua kaki dalam posisi rapat. 

Kedua lengan ditekuk di samping tulang rusuk dan telapak tanan menghadap ke atas. 

Melangkahlah secara berkelok-kelok ke depan dan belakang. 

Variasi gerakan ini dapat dikombinasikan dengan ayunan siku dan menekuknya di samping badan 

4. Variasi Mengayunkan Kaki ke Depan dengan Kombinasi Mengayunkan Lengan ke Depan

Share: 

Gerakan Dominan dalam Senam Lantai

A. Gerak Berguling dalam Senam Lantai 

1. Rangkaian Gerak Dominan, Bertumpu, Tolakan, Putaran, dan Mendarat pada Guling ke Depan 

Gerakan berguling ke depan dengan awalan berdiri. 

Langkah-langkah gerakan guling depan: 

a. Posisi berdiri dan kedua lengan diluruskan ke atas di samping telinga. Pandangan ke arah depan. 

b. Kedua lengan dan kepala diturunkan, badan dibungkukkan dan pandangan mengikuti telapak tangan. Kedua lutut dan siku dalam keadaan lurus. 

c. Kedua telapak tangan bertumpu pada matras. Posisikan kepala di antara dua tangan hingga dagu berimpitan dada. 

d. Lutut kaki dan siku ditekuk secara bersama hingga tumpuan berpindah di tengkuk yang ditempel pada matras. 

e. Gulingkan tubuh ke depan, posisi dagu menempel di dada. Kedua kaki menolak badan ke depan. Posisi punggung melengkung. 

f. Saat punggung menyentuh matras, kedua tangan merangkul lutut sambil berputar ke depan hingga pinggul menyentuh matras. 

g. Mendarat dengan bertumpu pada kedua kaki sambil meluruskan kedua tangan ke depan. 

h. Berdiri ke sikap awal, kedua tangan diangkat. Kedua lutut dan siku dalam posisi lurus. 

 

2. Rangkaian Gerak Dominan, Bertumpu, Tolakan, Putaran, dan Mendarat pada Guling ke Belakang 

Gerakan guling ke belakang dengan awalan berdiri 

Langkah-langkah gerakan guling belakang: 

a. Sikap awal, posisi berdiri tegak dengan kedua tangan ke atas. Kedua lutut dan kedua siku dalam posisi lurus. 

b. Turunkan kedua tangan ke arah belakang di samping pinggul. Tekuk kedua lutut secara perlahan. Pandangan tetap menghadap ke depan. 

c. Membungkuklah dan ayunkan kedua lengan lurus ke belakang. 

d. Saat pantat menyentuh matras, kedua tangan ditekuk di samping kepala, telapak tangan menghadap ke atas. Putar badan ke belakang dengan berguling. Posisi punggung melengkung. 

e. Angkat kedua kaki ke atas sampai ujung kaki menyentuh matras. 

f. Saat pantat mencapai atas, badan bertumpu pada kedua tangan dan tengkuk di atas matras. Lutut tetap ditekuk hingga kedua telapak kaki menyentuh dan bertumpu di matras.

g. Saat telapak kaki mendarat di matras, kedua tangan menolak badan. Lakukan tolakan tangan hingga siku lurus dan badan.

h. Luruskan kedua kaki dan angkat kedua tangan ke atas seperti sikap awal. 

 

3. Rangkaian Gerak Dominan, Bertumpu, Tolakan, Putaran, dan Mendarat pada Guling Lenting 

Guling lenting merupakan gerakan melentingkan badan ke depan atas dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. 

Gerakan ini dilakukan dengan gerakan guling ke depan atau mengayun guling ke belakang terlebih dahulu. 

Langkah-langkah gerak guling lenting: 

a. Sikap awal, posisi berdiri tegak kedua tangan lurus. Kedua lutut dan siku dalam posisi lurus. Telapak tangan dan semua jari posisi rapat. 

b. Kedua tangan bertumpu di matras. Bersiaplah dalam posisi guling ke depan. Kedua lutut tetap lurus, kemudian putar badan dengan berguling ke depan sehingga badan bertumpu pada tengkuk. 

c. Saat punggung menyentuh matras, ayunkan kedua kaki ke depan atas dengan kuat sehingga badan terangkat. Pertahankan posisi lentingan badan hingga kedua kaki mendarat. 

d. Saat kedua telapak kaki mendarat di matras, posisi badan masih melenting. 

e. Dorong badan ke depan. Posisi kedua siku tangan tetap dipertahankan lurus hingga posisi berdiri sempurna. 

f. Kembali ke sikap awal, posisi badan berdiri tegak. Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang. 


B. Rangkaian Gerak dalam Senam Lantai 

1. Rangkaian Guling ke Depan dan Guling ke Belakang 

2. Rangkaian Guling Depan dan Guling Lenting 


ISTILAH

1. Gerak dominan dalam senam lantai meliputi bertumpu, gerak berpindah, pendaratan, ayunan, tolakan, dan putaran. Gerak dominan ini dapat dilakukan dalam gerakan berguling ke depan, berguling ke belakang, dan berguling lenting. 

2. Guling ke depan merupakan gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Guling ke depan dapat dilakukan dengan awalan berdiri dan awalan jongkok. 

3. Guling ke belakang merupakan gerakan badan berguling ke arah belakang melalui bagian belakang badan mulai dari panggul bagian belakang, punggung dan tengkuk. Guling ke belakang dapat dilakukan dengan awalan berdiri dan awalan jongkok. 

4. Guling lenting merupakan gerakan melentingkan badan ke depan atas dengan mengayunkan kedua kaki dan tolakan kedua tangan secara kuat. 

5. Gerak berguling termasuk keterampilan dasar sebagai pengendalian dan penguasaan tubuh saat melakukan guling ke depan dan guling ke belakang.

6. Gerakan guling ke depan, guling ke belakang, dan guling lenting dapat dilakukan dalam suatu rangkaian. Tujuan rangkaian gerakan senam lantai, ialah mengombinasikan gerakan senam lantai.

Share: 

Aktivitas Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kondisi fisik dan kebugaran menyeluruh dalam melakukan aktivitas tanpa merasakan lelah dan masih memiliki tenaga untuk melakukan aktivitas lainnya. Kebugaran jasmani dapat dilatih melalui serangkaian latihan fisik.


Unsur-unsur Kebugaran Jasmani 

• Kekuatan (strength)

• Kelentukan (flexibility)

• Keseimbangan (speed)

• Kecepatan (balance)

• Daya Tahan (endurance)

• Kelincahan (agility)


Faktor yang Memengaruhi Kebugaran Jasmani 

a. faktor jasmani (fisik)

b. keturunan 

c. usia 

d. jenis kelamin 

e. aktivitas fisik 

f. pola istirahat 

g. pola makan (gizi dan makanan)


Peregangan otot dan pelemasan sendi

Aktivitas peregangan otot dan pelemasan sendi dilakukan sebelum seseorang melakukan olahraga. 

Peregangan otot dan pelemasan sendi berguna untuk mengurangi risiko cedera saat berolahraga. 

Peregangan otot dilakukan untuk menghilangkan ketegangan otot statis. 

Aktivitas peregangan otot antara lain peregangan otot leher, otot lengan, otot pinggang, serta otot paha dan kaki. 

Pelemasan sendi bertujuan menggerakkan sendi agar tidak kaku. 

Aktivitas ini meliputi pelemasan sendi bahu, serta sendi lutut dan pergelangan kaki.


Latihan Kebugaran Jasmani 

• Lompat tali (Skiping) 

Berguna melatih ketangkasan dan kekuatan kaki

• Sit Up 30 detik 

• Push Up 

Bertujuan untuk melatih kekuatan otot dada. 

Gerakan push up dilakukan dengan posisi tubuh telungkup. 

Kedua kaki lurus ke belakang dan ujung jari bertumpu pada lantai. 

Kedua tangan menopang tubuh. 

Kedua telapak tangan di samping dada dan kedua siku ditekuk. 

Angkat badan hingga kedua tangan lurus dengan posisi badan dan kaki menunjukkan garis lurus. 

Turunkan badan dengan membengkokkan kedua siku. 

Badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai. 

Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang dengan interval waktu tertentu.

• Back Up 

Bertujuan untuk melatih kekuatan otot punggung, otot pinggang, dan perut bagian bawah. 

Posisi badan telungkup di matras atau lantai, kedua kaki rapat dan lurus ke belakang. 

Kedua tangan dikaitkan pada tengkuk. 

Angkat dada ke atas dengan paha tetap menempel pada matras atau lantai. 

Turunkan kembali tubuh ke posisi semula. 

Lakukan gerakan ini selama beberapa detik detik dengan beberapa kali pengulangan.

• Lari Cepat (Sprint) 40 M 

Lari cepat atau sprint dilakukan dalam jarak pendek. 

Dalam lari cepat, atlet berlari secepat-cepatnya menempuh jarak tertentu. 

Posisi start pada lari cepat adalah start jongkok.

• Lari Bolak-balik (Shutle Run) 

Bertujuan untuk mengukur kelincahan. 

 

Pengukuran Kebugaran Jasmani 

• Menghitung Denyut Nadi 

a. Menghitung Denyut Nadi pada Pergelangan Tangan 

Sentuhlah pergelangan tangan bagian dalam dengan ujung jari telunjuk dan jari tengah.

Tekan perlahan dan rasakan denyutan. 

Hitunglah denyutan selama 30 detik, kemudian hasilnya dikalikan dua. 

Hasil perkalian ini untuk mengetahui denyut nadi per menit. 

b. Menghitung Denyut Nadi di bawah Telinga dan Rahang 

Penghitungan denyut nadi juga dapat dilakukan pada area sekitar leher. 

Sentuh daerah leher di bawah telinga dan rahang dengan jari telunjuk dan jari tengah. 

Tekan perlahan dan rasakan denyutannya. 

Hitung denyutan selama 30 detik, kemudian hasilnya dikalikan dua. 

Dengan cara ini, kamu dapat mengetahui jumlah denyut nadi per menit.

• Menghitung Kekuatan 

Untuk mengetahui kekuatan tubuhmu, kamu dapat mengujinya dengan push up. 

Aktivitas fisik ini untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh bagian atas. 

Kamu dapat melakukan push up selama 30 detik. 

Selama durasi itu, berapa banyak kamu dapat melakukan push up?

• Menghitung Kelenturan 

a. Gerakan mencium lutut dalam posisi berdiri. Gerakan ini untuk mengetahui kelenturan otot punggung dan pinggang. 

b. Berbaring dengan sikap kangkang. Gerakan ini untuk mengetahui kelenturan otot pinggang. 

• Mengukur daya tahan 

Dapat dilakukan dengan lari joging.

 

Share: 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar dalam Seni Bela Diri Pencak Silat

A. Variasi Gerak Dasar Nonlokomotor dengan Kombinasi Gerak Lokomotor pada Pencak Silat 

1. Gerak Nonlokomotor Sikap Kuda-Kuda dengan Kombinasi Gerak Lokomotor Pukulan 

a. Kuda-Kuda Depan dan Belakang dengan Pukulan Lurus Melangkahkan Kaki 

b. Kuda-Kuda Tengah dan Samping dengan Dorongan Melangkah Lurus 

2. Variasi Gerak Nonlokomotor Kuda-Kuda dengan Kombinasi Gerak Lokomotor Tendangan Melangkahkan Kaki 

Sikap pasang dan kuda-kuda samping dengan tendangan T melangkahkan kaki

3. Variasi Gerak Nonlokomotor Sikap Kuda-Kuda dengan Kombinasi Gerak Lokomotor Tangkisan Samping Melangkah Mundur 

Sikap kuda-kuda depan dan belakang dengan kombinasi tangkisan melangkah mundur

4. Variasi Gerak Nonlokomotor Sikap Kuda-Kuda dengan Kombinasi Gerak Lokomotor Hindaran Melangkahkan Kaki Mundur 

Variasi sikap kuda-kuda tengah dan kuda-kuda samping dengan kombinasi hindaran melangkah mundur 


B. Variasi Gerak Dasar Lokomotor dengan Kombinasi Gerak Nonlokomotor pada Pencak Silat 

1. Variasi Gerak Lokomotor Pola Gerak Langkah Lurus dan Berkelok-kelok dengan Kombinasi Gerak Nonlokomotor Pukulan 

Gerak langkah lurus dan berkelok-kelok dengan pukulan 

2. Variasi Gerak Lokomotor Pola Langkah Lurus dan Berkelok-kelok Silang dengan Kombinasi Gerak Nonlokomotor Tendangan 

Gerak langkah lurus dan segi empat silang dengan pukulan dan tendangan 

3. Variasi Gerak Lokomotor Langkah Lurus dan Berkelok-kelok dengan Kombinasi Gerak
Nonlokomotor Tangkisan 

Gerak langkah lurus dan berkelok-kelok dengan tangkisan tangan 

4. Variasi Gerak Lokomotor Pola Langkah dengan Kombinasi Gerak Lokomotor Hindaran 

Gerak langkah lurus dan huruf S dengan hindaran dalam pencak silat. 

Dalam pencak silat, hindaran dilakukan pada kondisi berikut. 

1. Hindaran atas, dilakukan saat lawan menyerang bagian bawah tubuhmu. 

2. Hindaran bawah, dilakukan saat lawan menyerang bagian atas tubuhmu. 

3. Hindaran samping, dilakukan saat lawan menyerang bagian depan dan atas tubuhmu. 

4. Hindaran belakang, dilakukan saat lawan menyerang bagian depan dan samping tubuhmu.

Share: 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Jalan, Lari, Lompat, dan Lempar

A. AKTIVITAS ATLETIK 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Jalan, Lari, dan Lompat melalui Aktivitas Atletik 

1. Variasi Jalan dengan Kombinasi Lari 

Jalan maju dan mundur dengan kombinasi lari jarak pendek (sprint relay)

2. Variasi Lari Pelan dan Lari Cepat dengan Kombinasi Lompat Melewati Palang 

Aktivitas ini membutuhkan palang atau halang rintang setinggi 40 cm. 

Setiap halang rintang berjarak 6,5 m pada lintasan. 

Aktivitas ini dapat dilakukan secara berkelompok. 

Setiap anggota kelompok melakukan variasi lari pelan dan lari cepat dengan kombinasi melompati halang rintang.

3. Variasi Lari Pelan dan Lari Cepat dengan Kombinasi Lompat Jauh 

Gerak dasar lompat jauh meliputi awalan, tolakan, melayang, dan mendarat. 

Awalan menentukan hasil lompatan. 

Pelompat melakukan variasi lari pelan dan lari cepat. 

Saat mendekati balok tumpuan, pelompat menentukan kaki tumpuan. 

Gerakan ini dikombinasikan dengan melompat. 

Saat menolak, pelompat dapat menggunakan satu kaki paling kuat. 

Saat bertumpu, badan condong ke depan. 

Saat melayang di udara, tangan diayun ke depan mengikuti gerakan badan. 

Akhirnya, saat mendarat, pelompat harus mengoordinasikan kaki, kepala, tangan, dan tumit.

Pelompat melakukan pendaratan dengan kedua kaki diikuti ayunan tangan ke depan untuk menjaga keseimbangan.

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lompat Jauh 

4. Variasi Lari di Tempat dan Lari Cepat dengan Kombinasi Lompat Melewati Rintangan 



B. LEMPAR ROKET 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Lari dan Lempar pada Lempar Roket 

1. Variasi Lari Pelan dan Lari Cepat dengan Kombinasi Lempar Roket Menyamping 

Posisi awal, berdiri sambil memegang roket. 

Lakukan variasi gerak dasar lari pelan dan lari cepat sebagai awalan sebelum melempar roket. 

Saat akan melempar, tarik roket ke belakang, kemudian dorong lengan dari belakang. 

Dorongan lengan membuat posisi lengan lurus, lalu lepaskan roket. 

Ikutilah dengan gerakan kaki untuk menjaga keseimbangan tubuh.

2. Latihan Variasi Lari Pelan dan Lari Cepat dengan Kombinasi Lempar Roket Menghadap Depan 

Pelempar pertama memegang roket. 

Pelempar melakukan variasi lari pelan dan lari cepat sejauh 5 meter sebagai awalan. 

Pada garis tumpuan, pelempar melakukan lemparan roket sekuat-kuatnya. 

Jarak garis tumpuan dengan area target sekitar 30 meter. 

Pelempar harus melempar roket tepat pada area target selebar 5 meter. 

Skor akhir aktivitas lempar roket merupakan gabungan skor semua anggota kelompok.

Share: 

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lompat Jauh

1. Awalan sangat menentukan hasil lompatan. 

Pelompat melakukan gerak jalan, kemudian lari sprint. 

Menjelang balok tumpuan, pelompat menambah kecepatan lari. 

Pelompat menentukan kaki yang menginjak balok tumpuan. 

2. Saat melakukan tolakan, gunakan satu kaki paling kuat. 

Posisi kaki tumpuan tepat pada balok tumpuan. 

Pada saat bertumpu, badan condong ke depan. 

Pandangan jauh ke depan. 

Lakukan ayunan paha secara cepat. 

3. Saat melayang, tangan diayun ke depan mengiringi gerakan badan. 

Kaki diluruskan, kemudian sedikit ditekuk sehingga badan dalam sikap jongkok. 

Pandangan lurus ke depan dan fokus pada titik pendaratan. 

4. Saat mendarat, perlu koordinasi gerak kaki, kepala, tangan, dan tumit. 

Tujuannya agar lompatan maksimum. 

Kedua tangan diluruskan ke depan, mendarat dengan kedua kaki. 

Saat tumit menyentuh pasir, gerakkan badan ke depan.

Share: 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar dalam Berbagai Permainan Bola Kecil

A. BOLA KASTI 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Bola Kasti 

1. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Nonlokomotor dalam Melempar Bola Kasti 

a. Memegang dan Melempar Bola Lambung dengan Mengayun Lengan 

b. Memegang dan Melempar Bola Mendatar dengan Mengayun Lengan 

c. Melempar Bola Bawah dengan Mengayun Lengan dan Menekuk Kaki 

2. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor dalam Memukul Bola Kasti 

a. Pukulan melambung dengan melangkah dan berlari

b. Pukulan mendatar dengan melangkah dan berlari 

c. Pukulan bola bawah dengan melangkah dan berlari

3. Variasi Gerak Dasar Lokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif dalam Menangkap Bola Kasti 

a. Berjalan dan berlari dalam menangkap bola melambung 

b. Berjalan ke depan dan belakang dengan kombinasi menangkap bola mendatar 

c. Berjalan dan berjongkok dengan kombinasi menangkap bola menyusur tanah (bawah)


 

B. BOLA ROUNDERS 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Nonlokomotor, Lokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Bola Rounders 

1. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Nonlokomotor dalam Permainan Rounders 

a. Memegang dan Melempar Bola Lambung dengan Meluruskan Lengan 

b. Memegang dan Melempar Bola Mendatar dengan Mengayunkan Lengan dari Samping 

c. Memegang dan Melempar Bola bawah dengan Merendahkan Badan 

2. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor dalam Memukul Bola Rounders 

Memukul bola sambil melakukan variasi jalan ke depan dan belakang 

3. Variasi Gerak Dasar Lokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif dalam Menangkap Bola Rounders 

a. Menangkap bola melambung 

b. Menangkap bola mendatar 

c. Menangkap bola menyusur tanah

Share: 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar dalam Permainan Bola Besar

A. SEPAK BOLA 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Sepak Bola

1. Gerak Dasar Lokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif pada Permainan Sepak Bola

a. Berjalan dan Berlari dengan Menendang Bola 

b. Berlari dan Melompat dengan Menendang Bola ke Arah Gawang 

c. Berjalan dan Berlari dengan Menggiring Bola 

d. Berlari dan Melompat dengan Menyundul Bola 

2. Variasi Gerak Dasar Nonlokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif dalam Permainan Sepak Bola 

a. Menekuk dan Menarik Kaki dengan Menghentikan Bola 

b. Berdiri dan Meliukkan Badan dengan Menghentikan Bola Menggunakan Dada 

c. Membungkuk dan Mengayun Kaki dalam Menendang Bola 

3. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Nonlokomotor dalam Permainan Sepak Bola

Melempar bola dengan berdiri dan meliukkan badan. 

 

 

B. BOLA VOLI 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Bola Voli

1. Variasi Gerak Dasar Lokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif dalam Permainan Bola Voli 

a. Berjalan Pelan dan Berjalan Cepat dengan Memukul Bola dalam Servis Bawah 

b. Berjalan dan Melompat dengan Memukul Bola dalam Servis Atas 

2. Variasi Gerak Dasar Nonlokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif dalam Permainan Bola Voli 

a. Menekuk Kaki dan Mengayun Lengan dengan Memantulkan Bola dalam Passing Bawah 

b. Menekuk Kaki dan Mengayun Lengan dengan Mendorong Bola dalam Passing Atas 

 

 

C. BOLA BASKET 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Bola Basket

1. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Nonlokomotor dalam Permainan Bola Basket 

a. Memegang dan Melempar Bola dengan Meluruskan Lengan 

b. Memegang dan Mengoper Bola Atas dengan Mengayunkan Lengan  

c. Memegang dan Memantulkan Bola dengan Meluruskan Lengan 

d. Memegang dan Melemparkan Bola dengan Meluruskan Lengan 

2. Variasi Gerak Nonlokomotor dengan Kombinasi Gerak Manipulatif

Menekukkan kaki dan tangan sambil menangkap bola melambung

3. Variasi Gerak Dasar Lokomotor dengan Kombinasi Gerak Dasar Manipulatif dalam Permainan Bola Basket 

Menggiring bola menggunakan satu tangan dengan variasi berjalan dan berlari. 

Cara menggiring bola dengan memantul-mantulkan bola ke lantai. Gerakan ini bertujuan
mencari peluang arah serangan, menerobos pertahanan lawan, serta
mengatur tempo permainan

4. Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor dalam Permainan Bola Basket

a. Menembak Bola ke Ring Basket dengan Melangkah dan Melompat 

b. Menembak Bola ke Ring Basket dengan Melangkah dan Melompat

c. Melangkah dan Melompat dengan Rebound

Share: