26 Maret 2023

Cara Menghitung Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

JANGKA SORONG 

Berikut gambar jangka sorong beserta keterangan bagian-bagiannya. 

Sumber: https://www.omesin.com/


Contoh soal 

Perhatikan gambar di bawah ini! 

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar di atas adalah .... 

a. 2,76 cm

b. 2,95 cm 

c. 3,25 cm 

d. 3,16 cm 

e. 3.27 cm 


Penyelesaian

Rumus = skala utama + skala nonius

Jawaban: 2,70 + 0,06 = 2,76 cm


MIKROMETER SEKRUP 

Berikut gambar mikrometer sekrup beserta keterangan bagian-bagiannya. 


Contoh soal 

Perhatikan gambar di bawah ini! 

Besar pengukurannya adalah .... 

a. 2,93 cm 

b. 3,27 cm 

c. 3,48 cm 

d. 3,77 cm 

e. 4,26 cm


Penyelesaian 

Rumus = skala utama + skala nonius 

Jawaban: 3,50 + 0,27 = 3,77 cm


Share: 

Cepat Rambat Gelombang dan Bunyi

CEPAT RAMBAT GELOMBANG 

Cepat rambat gelombang sama dengan kecepatan saat kita mengendarai sepeda motor, mobil, maupun lainnya. Cepat rambat gelombang adalah istilah kecepatan dalam gelombang.

Cepat rambat gelombang merupakan jarak yang ditempuh per satuan waktu. 

Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dengan satuan dalam SI adalah m/s. 

Rumus cepat rambat gelombang: 

v = λ/T

v = λ.f

Keterangan: 

v =  cepat rambat gelombang (m/s) 

λ = panjang gelombang (m) 

λ dibaca lambda 

1 λ = 1 gelombang 

T = periode gelombang (T) 

f = frekuensi gelombang (Hertz atau Hz)

Sumber: https://hermananis.com/

Contoh soal 

Perhatikan gambar berikut ini! 

Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak A ke B adalah 8 sekon. 

Berapakah cepat rambat gelombang tersebut? 


BUNYI 

Bunyi termasuk gelombang mekanik, sehingga bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Mediumnya bisa berupa zat padat, cair, maupun gas. Bunyi tidak bisa merambat di ruang hampa udara karena tidak ada medium perambatannya. 

Selain itu, bunyi juga termasuk gelombang longitudinal karena arah getarnya searah dengan arah rambatnya.

Gelombang longitudinal - sumber: https://www.kelaspintar.id/

Syarat terjadinya bunyi: 

1. Ada sumber bunyi 

2. Ada medium perambatannya (zat padat, cair, atau gas) 

3. Ada penerima bunyi yang berada dalam jangkauan sumber bunyi 

Tidak semua bunyi bisa didengar oleh makhluk hidup. 

Berdasarakan besarnya frekuensi, bunyi dibagi menjadi 3 macam, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. 

1. Infrasonik (<20Hz)

Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi kurang dari 20 Hz. 

Infrasonik dapat didengar oleh anjing dan jangkrik.

2. Audiosonik (20-20.000Hz)

Audiosonik merupakan bunyi yang bisa didengar oleh manusia dengan frekuensi 20-20.000Hz.

3. Ultrasonik

Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi lebih dari 20.000Hz. 

Ultrasonik bisa didengar oleh kelelawar, paus, dan lumba-lumba.


Pernahkah kalian melihat petir? 

Mengapa kilatan petir muncul terlebih dahulu daripada suaranya? 

Sebenarnya kilatan dan bunyi petir terjadi secara bersamaan. Hanya saja cepat rambat gelombang cahaya lebih besar daripada cepat rambat gelombang bunyi. Oleh karena itu, kilatan petir akan muncul terlebih dahulu, baru kemudian disusul suara petir.


Cepat rambat bunyi 

Rumus cepat rambat bunyi sama dengan cepat rambat gelombang dan kecepatan. 

Rumus cepat rambat bunyi: 

v = S/t 

v = λ/T

v = λ.f

Keterangan: 

v =  cepat rambat bunyi (m/s) 

S = jarak (m) 

t = waktu (sekon)

λ = panjang gelombang (m)

T = periode gelombang (T) 

f = frekuensi gelombang (Hertz atau Hz) 

Untuk menghitung cepat rambat bunyi, kalian bisa menggunakan salah satu rumus di atas (tergantung apa yang diketahui dalam soal). 


Contoh soal

1. Bunyi halilintar terdengar setelah 10 detik dari terlihatnya kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu adalah 340 m/s. Berapakah jarak sumber bunyi dari pendengar? 

2. Seorang anak meniup harmonika. Frekuensi harmonika ketika ditiup 68 Hz dan cepat rambat bunyi terdengar 340 m/s. Berapakah panjang geombang bunyi harmonika? 


Istilah dalam bunyi 

- Nada: bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur seperti musik 

- Desah: bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur seperti suara kaleng yang dipukul 

- Resonansi: peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena adanya sumber getar 

Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi benda yang bergetar besarnya sama dengan frekuensi sumber getar. 

Seluruh alat musik yang memiliki selaput mengalami resonansi terhadap semua getaran. Semakin tipis suatu selaput, alat musik tersebut semakin mudah untuk beresonansi.

Contoh alat musik yang memanfaatkan resonansi udara adalah gitar, saksofon, klarinet, terompet, biola, gamelan, dan harmonika. 

Selaput tipis pada manusia yang beresonansi adalah selaput gendang telinga. Bunyi yang kuat dapat merusak gendang telinga.


Materi Getaran dan Gelombang: 

1. Getaran dan Gelombang 

2. Cepat Rambat Gelombang dan Bunyi 

3. Pemantulan Bunyi 

4. Gelombang Cahaya, Sifat Cahaya, dan Pembentukan Cahaya Pada Cermin 

5. Bagian-bagian Mata, Gangguan Pada Mata, dan Alat Optik 

Share: 

Lapisan Bumi, Gunung Api, Gempa Bumi, dan Tsunami

LAPISAN BUMI 

Lapisan bumi dibagi menjadi 3, yaitu kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. 

1. Kerak bumi 

Kerak bumi merupakan lapisan bumi yang paling luar di mana makhluk hidup tinggal dengan ketebalan 5-70 km. Kerak bumi terdiri atas batuan beku, metamorf, dan sedimen. 

Karena ketebalan kerak bumi berbeda, struktur kerak bumi dibagi menjadi 2 macam, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua mudah pecah, sedangkan kerak samudra alot.

2. Mantel bumi (selimut bumi) 

Mantel bumi terletak tepat di bawah kerak bumi. Lapisan ini juga disebut selubung bumi

3. Inti bumi 

Inti bumi merupakan lapisan bumi yang paling dasar.

Sumber: https://www.youtube.com/


GUNUNG API

Gunung adalah suatu penampakan muka bumi berupa tonjolan yang meruncing dan lebih tinggi daripada permukaan bumi lainnya setelah mengalami beberapa pergerakan lempeng tektonik sejak jutaan tahun yang lalu hingga sekarang.

Berdasarkan aktivitasnya, gunung berapi dibagi menjadi 3, yaitu gunung api aktif, gunung api mati, dan gunung api istirahat. 

1. Gunung api aktif 

Gunung api aktif adalah gunung yang masih aktif dalam melakukan aktivitas vulkanik hingga sekarang. Ciri-ciri aktivitas vulkanik antara lain mengeluarkan asap dari kawah, gempa tektonik di kawasan gunung tersebut, dan terjadi letusan secara berkala atau periodik. 

Contoh gunung api aktif adalah Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau, dan Gunung Tangkuban Perahu.

2. Gunung api mati 

Gunung api mati adalah gunung api yang tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik atau erupsi dari tahun 1600. 

Contoh gunung api mati adalah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

3. Gunung api istirahat 

Gunung api istirahat adalah gunung yang sudah tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik, namun masih berpotensi untuk kembali melakukan aktivitas vulkanik. 

Contoh gunung api istirahat adalah Gunung Merbabu, Gunung Ceremai, dan Gunung Ungaran.


GEMPA BUMI 

Gempa adalah bencana alam yang berkaitan dengan gerakan atau getaran. 

Getaran gempa disebabkan oleh tenaga endogen yang berasal dari dalam bumi.

Berikut penyebab terjadinya gempa secara umum: 

1. Gempa akibat runtuhnya gua atau tambang batuan/mineral (gempa bumi runtuhan) 

2. Gempa akibat tabrakan benda langit seperti meteor (gempa bumi tumbukan) 

3. Gempa akibat letusan gunung berapi (gempa bumi vulkanik) 

4. Gempa akibat pergeseran lempeng bumi (gempa bumi tektonik) 

5. Gempa akibat ledakan bawah tanah oleh manusia (gempa bumi buatan)

Gempa bumi menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan manusia. 

1. Dampak fisik 

- bangunan rusak, hancur, dan roboh 

- tanah longsor akibat guncangan

- banyak korban jiwa 

- permukaan tanah retak 

- tanggul air rusak 

- tsunami (akibat gempa dasar laut)

2. Dampak sosial 

- menimbulkan kemiskinan 

- menimbulkan kelaparan 

- menimbulkan wabah penyakit 

- ekonomi lumpuh


TSUNAMI 

Tsunami merupakan bencana alam yang berkaitan dengan gelombang laut. 

Berikut beberapa peristiwa alam yang menjadi penyebab tsunami: 

1. Gempa bumi bawah laut 

2. Letusan gunung api bawah laut 

3. Longsor bawah laut 

4. Hantaman meteor 

Seperti halnya gempa bumi, tsunami juga menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan manusia. 

1. Dampak fisik 

- terjadi kerusakan di mana-mana

- banyak korban jiwa 

- korban mengalami trauma

2. Dampak sosial 

- menimbulkan kemiskinan 

- menimbulkan kelaparan 

- menimbulkan wabah penyakit 

- ekonomi lumpuh


Materi Bumi dan Tata Surya: 

1. Pemanasan Global (Global Warming) 

2. Lapisan Bumi, Gunung Api, Gempa Bumi, dan Tsunami

3. Tata Surya: Matahari, Planet, Satelit, Komet, Meteor, dan Asteorid 

4. Planet-planet di Sistem Tata Surya Kita 

5. Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi 


Share: 

12 Maret 2023

Getaran dan Gelombang

GETARAN 

Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik melalui titik kesetimbangan. 

Perhatikan gambar bandul di bawah ini! 

Sumber: https://siswantozheis.wordpress.com/

Apabila digerakkan, bandul di atas akan bergetar. Saat kondisi diam, bandul akan berada di posisi O. Ketika ditarik ke posisi A, kemudian dilepaskan, bandul akan bergerak ke arah B dengan melalui titik O. Titik O ini disebut titik kesetimbangan. 

Bandul di atas akan mengalami satu getaran apabila kembali ke posisi semula. Misal, dilepaskan dari posisi A, bandul akan mengalami satu getaran jika kembali lagi ke titik A. 

1 getaran bandul = A-O-B-O-A, O-A-O-B-O, O-B-O-A-O, B-O-A-O-B 

1/2 getaran bandul = A-O-B, O-B-O, B-O-A, O-A-O 

1/4 getaran bandul = A-O, O-B, B-O, O-A 

3/4 getaran bandul = A-O-B-O, O-A-O-B, O-B-O-A, B-O-A-O

Bandul mengalami 2 getaran apabila kembali ke titik semula sebanyak 2 kali. Dan seterusnya.

Berikut contoh getaran di kehidupan sehari-hari: 

- getaran pada pita suara saat kita berbicara 

- gerak senar gitar saat dipetik 

- gerak senar biola saat digesek 

- gerak bandul pada jam antik 

- gerak ayunan 

- gempa bumi 

- pegas yang diberi beban, kemudian digerakkan 

- mistar yang salah satu ujungnya ditahan dan ujung lainnya digerakkan

Berikut parameter yang digunakan pada getaran: 

1. Amplitudo (A) 

Amplitudo merupakan simpangan terjauh dari titik kesetimbangan.

Pada contoh bandul di atas, amplitudonya berada di titik A atau B.

2. Periode (T) 

Periode merupakan waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran. 

Satuan periode adalah detik atau sekon (disingkat s)

Rumus periode:  

T = t/n 

Keterangan: 

T = periode (sekon atau detik atau s) 

t = waktu (sekon atau detik atau s) 

n = jumlah getaran

3. Frekuensi (f) 

Frekuensi merupakan banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik. 

Satuan frekuensi adalah Hertz atau disingkat Hz

Rumus periode:  

f = n/t

Keterangan: 

f = frekuensi (Hertz atau Hz) 

n = jumlah getaran

t = waktu (sekon atau detik atau s)

Hubungan antara periode dan frekuensi bisa dituliskan sebagai berikut. 

f = 1/T atau T = 1/f 

Keterangan: 

f = frekuensi (Hertz atau Hz) 

T = periode (sekon atau detik atau s) 

Sumber: https://slideplayer.info/


Contoh soal 

Sebuah bandul bergetar 60 kali dalam 3 sekon. Hitung frekuensi dan periode bandul tersebut! 


GELOMBANG 

Gelombang merupakan getaran yang merambat. 

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. 

1. Gelombang mekanik 

Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. 

Contoh gelombang mekanik adalah gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi.

2. Gelombang elektromagnetik 

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa medium perambatan. Gelombang elektromagnetik bisa merambat di ruang hampa udara.

Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar.

Berdasarkan arah rambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. 

1. Gelombang transversal 

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatnya. 

Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali, gelombang permukaan air, gelombang ombak, dan gelombang cahaya. 

Sumber: https://www.kelaspintar.id/

Pada gambar di atas, saat tali digerakkan, arah getarnya ke atas, sedangkan arah rambatnya ke depan. Arah getar dan arah rambat saling tergak lurus. 

Bentuk gelombang transversal digambarkan dengan bukit dan gelombang. 

Sumber: https://idschool.net/

1 gelombang terdiri atas 1 bukit dan 1 gelombang 

1/2 gelombang = 1 bukit saja atau 1 gelombang saja

2. Gelombang longitudinal 

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya. 

Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada slinki dan gelombang bunyi. 

Sumber: https://www.kelaspintar.id/

Wujud slinki: 

Sumber: https://www.dreamstime.com/


Materi Getaran dan Gelombang: 

1. Getaran dan Gelombang 

2. Cepat Rambat Gelombang dan Bunyi 

3. Pemantulan Bunyi 

4. Gelombang Cahaya, Sifat Cahaya, dan Pembentukan Cahaya Pada Cermin 

5. Bagian-bagian Mata, Gangguan Pada Mata, dan Alat Optik 

Share: 

Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global atau disebut juga global warming adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi karena adanya perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan terjadi akibat dari aktivitas atau perbuatan manusia. Suhu di permukaan bumi semakin meningkat jika dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu. 

Saat berada di dalam mobil dengan kaca yang tertutup dan mobil terkena pancaran sinar matahari, kita akan merasakan panas. Hal ini terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dan masuk ke dalam mobil tidak bisa keluar lagi ke atmosfer bumi akibat terhalang kaca mobil. Panas sinar matahari terperangkap, sehingga suhu udara di dalam mobil meningkat. Efek ini disebut dengan efek rumah kaca

Pemanasan global di bumi juga terjadi karena efek rumah kaca. Yang menahan radiasi sinar matahari bukanlah kaca mobil, melainkan beberapa senyawa gas yang berada di atmosfer. 

Ada 6 senyawa gas yang menahan panas sinar matahari tidak bisa kembali ke luar angkasa. 

1. Uap air (H2O) 

2. Karbondioksida (CO2

3. Metana (CH4

4. Nitrogen oksida (NO2

5. Ozon (O3

6. Chloro Fluoro Carbon (CFC) 

Efek rumah kaca - sumber: https://roboguru.ruangguru.com/

 

Segala aktivitas manusia yang menimbulkan efek rumah kaca akan menyebabkan pemanasan global. 

Beberapa aktivitas yang menyebabkan pemanasan global: 

1. Pembakaran bahan bakar fosil 

Penggunaan bahan bakar fosil akan menghasilkan gas karbondioksia (CO2). Bahan bakar fosil meliputi minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. Memasak menggunakan kayu bakar juga akan menghasilkan gas karbondioksida. 

2. Pembentukan biogas metana (CH4

Biogas metana (CH4) merupakan hasil peruraian zat-zat organik, baik dari sisa tumbuhan atau kotoran hewan. Contoh aktivitasnya adalah saat membuat pupuk dari sisa tumbuhan atau kotoran hewan. Gas metana akan dihasilkan dari bahan-bahan organik tersebut saat proses fermentasi. 

Gas metana bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Sayangnya, hasil pembakaran gas metana akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbondioksida (CO2) yang bisa menyebabkan pemanasan global.

3. Penggundulan hutan 

Aktivitas penggundulan hutan menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Hal ini disebabkan jutaan klorofil yang ada di daun akan lenyap. Klorofil atau zat hijau daun ini mengubah uap air (H2O) dan karbondioksida (CO2) penyebab pemanasan global menjadi glukosa dan oksigen (O2). Semakin banyak pohon yang ditebang, suhu di permukaan bumi akan semakin meningkat karena kadar uap air dan karbondioksida di udara tinggi.

4. Industri pendingin (freon) 

Kok bisa industri pendingin malah menyebabkan pemanasan global? Hal ini disebabkan pendingin menggunakan gas yang bisa menyebabkan efek rumah kaca, yaitu gas Chloro Fluoro Carbon (CFC). Contoh alat yang menggunakan teknologi pendingin (freon) adalah kulkas, AC, dan freezer.

 

Berikut dampak pemanasan global: 

1. Perubahan musim 

Peningkatan suhu di permukaan bumi dapat menyebabkan musim kemarau yang panjang dari biasanya sehingga terjadi kekeringan di beberapa tempat. Penguapan air yang tinggi saat musim penghujan menyebabkan curah hujan yang tinggi dengan durasi yang pendek. Curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan banjir. Pemanasan global mengganggu keseimbangan musim kemarau dan penghujan. 

2. Mencairnya lapisan es kutub 

Akibat pemanasan global, lapisan es di kutub mencair. Hal ini menyebabkan naiknya permukaan air secara global. Beberapa pulau kecil akan tenggelam. 

3. Perubahan habitat fauna 

Sejumlah hewan akan melakukan berpindah (migrasi) untuk menemukan tempat hidup (habitat) yang baru karena tempat hidupnya yang lama mengalami banyak perubahan akibat pemanasan global seperti terganggunya siklus air dan kelembaban udara. Contohnya adalah migrasi ikan. Migrasi ikan menyebabkan burung pemakan ikan ikut bermigrasi ke tempat lain.

4. Punahnya flora dan fauna 

Flora dan faun yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan suhu di bumi akan punah secara perlahan.

5. Kerusakan terumbu karang 

Pemanasan global akan mengakibatkan suhu dan keasaman air laut menjadi naik. Terumbu karang akan mengala membuat ekosistem di laut menjadi tidak seimbang. Flora dan fauna laut akan mati.

 

Upaya mengurangi dampak pemanasan global: 

1. Reboisasi 

Reboisasi adalah penanaman kembali hutan-hutan yang sudah gundul. 

2. Penghijauan 

Penghijauan adalah proses meningkatkan jumlah tanaman. Penghijauan bisa dilakukan di pekarangan rumah dan pinggir jalan. 

3. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil 

Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil akan mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

4. Menggunakan energi alternatif 

Energi alternatif adalah energi yang tidak akan habis jika digunakan terus-menerus dan tidak menghasilkan gas yang menyebabkan pemanasan global. Contoh energi alternatif adalah sinar matahari, arus air, dan angin.

5. Mengurangi penggunaan pendingin (freon) 

Pendingin (freon) digunakan pada kulkas, AC, dan freezer. 


Materi Bumi dan Tata Surya: 

1. Pemanasan Global (Global Warming) 

2. Lapisan Bumi, Gunung Api, Gempa Bumi, dan Tsunami

3. Tata Surya: Matahari, Planet, Satelit, Komet, Meteor, dan Asteorid 

4. Planet-planet di Sistem Tata Surya Kita 

5. Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi 

Share: 

05 Maret 2023

Teknologi Ramah Lingkungan

Dampak pemanasan global mendorong manusia untuk membuat teknologi ramah lingkungan guna mencegah kerusakan alam lebih lanjut. Salah satu dampak pemanasan global adalah perubahan iklim yang semakin ekstrim. 

Teknologi ramah lingkungan merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi ini diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia tanpa merusak lingkungan sekitar. 

Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui serta tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. 

Berikut prinsip teknologi ramah lingkungan. 

1. Refine - menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya 

2. Reduce - mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan 

3. Reuse - memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda 

4. Recycle - menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama 

5. Recovery - pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain 

6. Retrieve Energy - penghematan energi dalam suatu proses produksi 


Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Energi 

1. Biofuel 

Biofuel berasal dari bahan-bahan organik yang diolah secara langsung seperti tumbuh-tumbuhan. 

Ada 2 jenis biofuel: 

a. Etanol 

Etanol dibuat melalui fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Contoh tumbuhan yang mengandung karbohidrat adalah jagung, sorgum, dan singkong.

b. Biodiesel 

Biodiesel diperoleh dari lemak nabati.

2. Biogas 

Biogas diperoleh melalui fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob, yaitu bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen. Bakteri anaerob mengubah zat organik menjadi gas metana dan gas lainnya. Gas yang digunakan sebagai sumber bahan bakar adalah gas metana. Kotoran dan urin hewan ternak menjadi pilihan yang sesuai untuk menghasilkan biogas.

3. Sel surya (solar cell)

Sel surya mengubah panas matahari menjadi energi listrik.

4. Pembangkit listrik tenaga air 

Dengan menggunakan turbin, aliran air bisa menghasilkan energi listrik. Semakin deras aliran air, turbin akan semakin cepat berputar dan banyak menghasilkan energi listrik.

5. Pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut dan ombak 

6. Pembangkit listrik tenaga angin


Fungsi Teknologi Ramah Lingkungan 

- Menjaga kelestarian alam dari kerusakan 

- Menjaga lingkungan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan 

- Meminimalkan limbah sehingga mencegah pencemaran lingkungan 

- Memanfaatkan barang-barang yang tidak berguna menjadi produk yang berguna bagi manusia 

- Memberikan efek yang sangat baik untuk lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak yang akan merusak lingkungan 

- Menghemat sumber daya alam 

- Memanfaatkan sumber energi terbaharukan atau dapat diperbarui tanpa menghasilkan polusi atau limbah 


Sumber: https://indonesiabaik.id/


Materi Tanah, Bioteknologi, dan Teknologi Ramah Lingkungan 

1. Tanah, Organisme Tanah, dan Proses Pembentukan Tanah 

2. Bioteknologi Konvensional dan Modern Beserta Contohnya  

Share: 

Sistem Ekskresi Hati, Paru-paru, Kulit, dan Usus Besar

Pada materi sebelumnya, kita sudah membahas sistem ekskresi manusia yang ada di dalam ginjal. Selain ginjal, ekskresi juga terjadi di organ hati, paru-paru, kulit, dan usus besar. 

Ekskresi adalah proses mengeluarkan zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat sisa akan menjadi racun. 

Sumber: https://slideplayer.info/


GINJAL 

Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urin.


Baca materi sebelumnya tentang ginjal: 

Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal 

Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia


HATI 

Zat sisa yang dihasilkan oleh hati adalah urea dan bilirubin yang menjadi racun dalam tubuh. Zat sisa tersebut dikeluarkan bersama dengan urin. 

Hati memproduksi cairan empedu yang digunakan untuk memecah lemak pada saluran pencernaan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang sudah tua. Empedu berwarna kehijauan dan rasanya pahit. 

Fungsi organ hati: 

- sebagai organ ekskresi 

- tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah tua 

- menawarkan racun (detoksifikasi) 

- tempat pembentukan vitamin A dari provitamin A 

- mengubah glukosa menjadi glikogen (gula oto) untuk mengatur kadar gula dalam darah 

- tempat pembentukan urea 

Gangguan, kelainan, maupun penyakit pada organ hati: 

1. Hepatitis 

Hepatitis disebabkan oleh virus. Virus menyerang dan menyebabkan peradangan di hati, kemudian sel-sel hati menjadi rusak.

2. Sirosis 

Sirosis adalah penyakit kronis yang menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi

3. Cirrhosis - jaringan hati menyusut


PARU-PARU 

Paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa uap air dan karbondioksida. Apabila tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun dan mengganggu proses metabolisme tubuh.


KULIT 

Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat. Keringat mengandung limbah metabolisme seperti urea, garam, dan air. 

Kulit manusia tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan bawah kulit. Bagian kulit yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah kelenjar keringat yang terletak di lapisan dermis. 

Saat suhu panas, kelenjar keringat aktif. Keringat keluar di permukaan kulit dengan cara penguapan, kemudian suhu di permukaan kulit turun. 

Saat suhu dingin, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada kondisi seperti ini, tubuh tidak akan mengeluarkan keringat untuk mengurangi penguapan, sehingga tubuh tidak mengalami kedinginan.

Berdasarkan fakta di atas, pengeluaran keringat oleh tubuh juga berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu tubuh.

Berikut gangguan, kelainan, dan penyakit pada kulit. 

1. Jerawat 

2. Kudis atau scabies 

3. Gangren 

4. Eksim 

5. Kanker kulit 

6. Biduren 

7. Panu 

8. Ringworm 


USUS BESAR 

Usus besar mengeluarkan zat sisa berupa feses. Tidak seperti zat sisa lainnya yang berbentuk cairan, zat sisa feses ini berbentuk padat.


Materi Nutrisi Makanan, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, dan Sistem Ekskresi: 

1. Fungsi dan Sumber Nutrisi Dalam Makanan Serta Uji Zat Pada Makanan 

2. Sistem Pencernaan Pada Manusia Beserta Penyakit dan Upaya Menjaga Kesehatannya 

3. Sistem Pernapasan Pada Manusia, Mekanisme Pernapasan, Beserta Penyakit dan Gangguannya

4. Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal  

5. Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia 

Share: