25 Februari 2023

Pencemaran Udara dan Air

PENCEMARAN UDARA 

Manusia membutuhkan udara yang bersih dan sehat untuk bernafas. Udara yang dimaksud adalah udara yang banyak mengandung oksigen.

Tumbuhan hijau adalah salah satu penghasil oksigen bagi kehidupan manusia. Oksigen dihasilkan saat proses fotosintesis di siang hari. Tumbuhan mengubah karbondioksida yang ada di alam menjadi oksigen untuk manusia hirup. Proses fotosintesis ini hanya terjadi di siang hari. 

Saat malam hari, tumbuhan tidak melakukan fotosintesis, melainkan respirasi. Respirasi ini kebalikan dari proses fotosintesis. Tumbuhan mengubah oksigen menjadi karbon dioksida. Tumbuhan "berebut" oksigen dengan manusia di malam hari. 

Tidak hanya manusia, hewan juga membutuhkan oksigen untuk bernapas. 

Manusia harus mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan ruang hijau dan industrialisasi di berbagai daerah agar oksigen selalu tersedia dalam jumlah yang banyak. Jika mengabaikan hal tersebut, pencemaran udara akan terjadi. 

Sumber: https://ilmulingkungan.com/

Bahan-bahan yang mencermari udara antara lain karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), oksida belerang (SO2 dan SO), senyawa hidrokarbon (CH4 dan C2H2), serta partikel cair (asam sulfat dan asam nitrat).

Berikut akibat dari pencemaran udara. 

1. Efek rumah kaca 

Jika kadar karbon dioksida tinggi, gas tersebut akan membentuk lapisan tersendiri di atmosfer yang mengakibatkan sinar matahari terperangkap di bumi. Karbon dioksida seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa. Hal ini menyebabkan suhu di bumi meningkat, sehingga es di kutub mencair sedikit demi sedikit, air laut menjadi naik, daratan bisa tenggelam, dan kekeringan yang hebat. Peningkatan suhu di muka bumi ini disebut pemanasan global. Gas karbon dioksida umumnya berasal dari asap kendaraan, kendaraan bermotor, kebakaran hujan, dan pembakaran sampah.

2. Tubuh kekurangan oksigen 

Gas karbon monoksida (CO) mempunyai daya ikat yang lebih tinggi terhadap haemoglobin di darah dibandingkan dengan oksigen. Jika kadar monoksida tinggi, tubuh akan lebih banyak mengikat gas tersebut dan menyebabkan tubuh lemas karena kekurangan oksigen.  

Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi dan tidak berbau. Gas ini dihasilkan melalui pembakaran gas, minyak, petrol, bahan bakar padat atau kayu.

3. Hujan asam 

Oksida belerang dan oksida nitrogen akan membentuk senyawa sulfat dan nitrat yang bersifat asam jika bereaksi dengan air. Jika zat-zat tersebut turun bersama dengan air hujan, akan terjadi hujan asam yang dapat merusak tumbuhan, mikoroorganisme tanah, hewan air tawar, bahkan bangunan yang menggunakan material kayu dan besi. Hujan asam juga bisa menyebabkan kematian pada tanaman dan hewan.

4. Lapisan ozon rusak (terjadi lubang ozon)

Gas SFC yang digunakan sebagai pendingin AC, lemari es, dan dispenser maupun gas penyemprot seperti hairspry akan merusak lapisan ozon karena radiasi sinar ultraviolet ke muka bumi semakin tinggi.

5. Kanker kulit 

Lapisan ozon yang rusak bisa menyebabkan kanker kulit karena manusia menjadi sering terpapar sinar ultraviolet.


PENCEMARAN AIR 

Ciri-ciri air yang bersih dan sehat: 

1. Tidak keruh 

2. Tidak berwarna 

3. Tidak berbau 

4. Jernih 

5. Tidak memiliki rasa 

6. Derajat keasaman 6-8 

7. Bebas endapan 

Penyebab pencemaran air adalah limbah pabrik dan rumah tangga. Bahan pencemar atau polutan berupa bahan kimia yang mengandung racun, mudah mengendap, dan panas. Bahan yang menyebabkan pencemaran air tersebut harus diuraikan. Penguraian polutan memerlukan oksigen. Jika polutan sangat banyak, kandungan oksigen dalam air akan berkurang. Hal ini bisa menyebabkan banyak ikan mati. 

Pencemaran air menyebabkan air berwarna hitam, kotor, dan berbau busuk. 

Pencemaran nitrogen dalam perairan akan menyebabkan eutrofikasi, yaitu ledakan pertumbuhan tanaman air seperti eceng gondok. 

Pabrik-pabrik diwajibkan menampung dn mengolah limbah supaya tidak mencemari air di sekitarnya. 

Eutrofikasi - sumber: https://kumparan.com/


Materi Ekosistem, Simbiosis, Rantai Makanan, dan Lingkungan

1. Ekosistem dan Simbiosis 

2. Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan 

Share: 

18 Februari 2023

Bioteknologi Konvensional dan Modern Beserta Contohnya

Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan produk maupun jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. 

Produk yang dihasilkan berupa makanan, minuman, ataupun obat-obatan. 

- makanan: tempe, tape, keju

- minuman: bir, yoghurt, cuka

- obat-obatan: vaksin, antibiotik, hormon insulin

Penerapan bioteknologi umumnya menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.

Aplikasi bioteknologi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan modern. 

1. Bioteknologi konvensional 

Bioteknologi konvensional disebut juga bioteknologi tradisional karena menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk. Mikroorganisme seperti jamur dan bakteri menghasilkan enzim tertentu yang di-metabolisme-kan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. 

Bioteknologi konvensional melalui proses fermentasi dalam skala kecil dan pembuatannya tanpa melalui proses sterilisasi. Bioteknologi ini menggunakan bahan yang harganya relatif murah dan tentu saja mudah didapatkan. Teknologi yang digunakan tergolong sederhana, tidak memiliki dampak negatif panjang, serta bisa meningkatkan nilai gizi makanan. Akan tetapi, proses bioteknologi konvensional ini sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi alam seperti suhu dan hama di sekitar lingkungan. 

Berikut ciri-ciri bioteknologi konvensional atau bioteknologi tradisional. 

- dikenal sejak awal peradaban manusia 

- peralatan yang digunakan masih sederhana 

- menggunakan mikoroorganisme secara terbatas 

- skala produksi kecil 

- teknologi yang digunakan masih sederhana 

- proses relatif tidak steril, sehingga kualitas hasilnya tidak bisa dijamin

2. Bioteknologi modern 

Tidak seperti bioteknologi konvensional, bioteknologi modern menggunakan peralatan, teknologi, dan cara yang sangat canggih. Namun, tidak semua orang bisa menghasilkan produk dengan bioteknologi modern karena diperlukan keterampilan dan ilmu khusus selain peralatan dan teknologi yang canggih. 

Bioteknologi modern menerapkan teknik rekayasa genetika dengan cara memanipulasi gen (menambah atau menghilangkan gen tertentu) guna mendapatkan produk baru yang diinginkan. 

Berikut ciri-ciri bioteknologi modern. 

- menggunakan teknik rekayasa genetika 

- membutuhkan keahlian khusus 

- menggunakan peralatan yang modern 

- memanfaatkan mikoroorganisme dan teknologi yang modern 


Berikut perbedaan bioteknologi konvensional dan modern.

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/


Berikut contoh makanan dan minuman yang dihasilkan dengan memanfaatkan mikroorganisme tertentu melalui proses fermentasi. Satu jenis produk bisa menggunakan mikroorganisme yang berlainan.

1. Yoghurt → Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus 

2. Keju → Lactobacillus lactis

3. Tempe Rhizopus oryzae

4. Oncom Neurospora sitophila

5. Kecap Aspergillus wentii 

6. Nata de coco → Acetobacter xylinum 

Sumber: https://id.quora.com/


Berikut contoh bioteknologi dalam bidang kedokteran. 

1. Antibiotik penisilin → dihasilkan oleh jamur Penicillium, antibiotik berguna untuk melawan infeksi akibat bakteri atau jamur 

2. Hormon insulin → untuk mengontrol kadar gula darah bagi pasien yang tubuhnya sudah bisa menghasilkan hormon insulin sendiri 

3. Vaksin → untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, contoh: vaksin flu, vaksin polio, vaksin covid, dll


Materi Tanah, Bioteknologi, dan Teknologi Ramah Lingkungan 

1. Tanah, Organisme Tanah, dan Proses Pembentukan Tanah 

2. Bioteknologi Konvensional dan Modern Beserta Contohnya  

Share: 

Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia

PROSES PEMBENTUKAN URIN

Urin dibentuk di dalam ginjal melalui 3 tahap, yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi. 

1. Filtrasi 

- Filtrasi adalah tahap menyaring darah dari pengotornya 

- Filtrasi terjadi pada glomerulus yang terletak di korteks (kulit ginjal)

- Filtrasi menghasilkan urin primer 

- Komposisi urin primer mirip dengan darah, tetapi tidak mengandung protein 

- Urin primer masuk ke kapsula bowman untuk ditampung sementara

2. Reabsorbsi 

- Reabsorbsi adalah proses menyerap kembali zat-zat yang masih berguna pada urin primer seperti glukosa, garam, dan asam amino 

- Zat-zat yang masih berguna bagi tubuh akan dikembalikan lagi ke darah melalui pembuluh kapiler 

- Reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proksimal

- Reabsorbsi menghasilkan urin sekunder yang mengandung banyak air, urea, dan pigmen empedu 

- Pigmen empedu berfungsi memberi warna dan bau pada urin

3. Augmentasi

- Augmentasi adalah proses menambahkan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh pada urin sekunder

- Augmentasi terjadi tubulus kontortus distal 

- Augmentasi menghasilkan urin yang sesungguhnya

Jika sudah melewati ketiga tahapan di atas, urin sesungguhnya ditampung di tubulus kolektivus, kemudian masuk ke rongga ginjal. Selanjutnnya, urin dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Jika kandung kemih sudah penuh, urin akan dikeluarkan oleh tubuh melalui uretra. 

Sumber: https://quizizz.com/

Berikut skema perkemihan pada manusia. 

Glomerulus (filtrasi, hasil urine primer) → tubulus proksimal (reabsorbsi, hasil urine sekunder) → tubulus distal (augmentasi, hasil urine sesungguhnya) → tubulus kolektivitus → rongga ginjal → ureter → kantong kemih → uretra → urine keluar

Urin yang normal tidak mengandung glukosa dan protein. Jika urin mengandung satu atau kedua zat tersebut, ginjal mengalami gangguan atau kerusakan. Urin yang mengandung banyak glukosa menunjukkan bahwa terjadi gangguan atau kerusakan di tubulus ginjal saat proses reabsorbsi.

Urin yang normal mengandung zat-zat berikut ini. 

1. Air sekitar 95% 

2. Urea, asam ureat dan amonia yang merupakan sisa pembongkaran protein 

3. Pigmen empedu, yaitu bilirubilin dan biliverdin, yang menyebabkan urine berwarna kuning 

4. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin C, sisa obat-obatan, hormon, dan garam-garam

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan oleh tubuh: 

1. Jumlah air yang diminum → semakin banyak air yang diminum, semakin banyak juga volume urin yang dikeluarkan oleh tubuh

2. Cuaca → produksi urin cenderung banyak saat cuaca dingin dan sedikit saat cuac panas

3. Hormon antidiuretik (ADH) → hormon ini mempengaruhi penyerapan air pada tubulus kontortus distal, urin menjadi banyak dan encer jika hormon ADH rendah

4. Jumlah hormon insulin → hormon insulin yang rendah pada penderita diabeter melitus membuat orang tersebut sering mengeluarkan urin 


GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA 

1. Uremia → tertimbunnya urea dalam darah yang mengakibatkan keracunan pada tubuh

2. Albuminaria → adanya protein pada urin, terjadi kerusakan pada glomerulus sehingga proses filtrasi terganggu

3. Diabetes Melitus → kadar gula dalam darah tinggi akibat berkurangnya hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas

4. Nefritis → urin masuk ke dalam darah akibat infeksi bakteri streptococcus

5. Batu ginjal → adanya endapan garam, kalsium, fosfat, atau asam urat di dalam rongga ginjal atau kandung kemih, urin sulit keluar dan menimbulkan rasa nyeri

6. Gagal ginjal → fungsi ginjal menurun secara perlahan sampai tidak mampu lagi bekerja menyaring darah, penderita diberi tindakan berupa pencucian darah atau bahkan transplantasi (cangkok) ginjal

7. Hematuria → urin mengandung darag karena adanya kerusakan pada glomerulus


Materi Nutrisi Makanan, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, dan Sistem Ekskresi: 

1. Fungsi dan Sumber Nutrisi Dalam Makanan Serta Uji Zat Pada Makanan 

2. Sistem Pencernaan Pada Manusia Beserta Penyakit dan Upaya Menjaga Kesehatannya 

3. Sistem Pernapasan Pada Manusia, Mekanisme Pernapasan, Beserta Penyakit dan Gangguannya

4. Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal  

5. Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia 

Share: 

Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan

PIRAMIDA MAKANAN 

Alam mengatur ekosistem sedemikian rupa, sehingga jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. 

Keseimbangan pada sebuah ekosistem dapat digambarkan dalam sebuah piramida makanan. Pada piramida makanan, jumlah produsen lebih besar daripada jumlah herbivora (konsumen I). Jumlah konsumen I lebih banyak daripada jumlah konsumen II. Demikian seterusnya sampai konsumen puncak (konsumen IV). Jumlah konsumen IV paling sedikit. 

Keterangan: 

- Produsen adalah makhluk hidup yang bisa menghasilkan makanan seperti padi, jagung, rumput, fitoplankton, dll 

- Konsumen tingkat 1 (konsumen I) disebut sebagai herbivora karena memakan tumbuhan

- Konsumen tingkat 2 (konsumen II) disebut sebagai karnivora karena memakan konsumen I

- Konsumen tingkat 3 (konsumen III) memakan konsumen II 

- Konsumen tingkat 4 (konsumen IV) memakan konsumen III dan merupakan konsumen puncak karena memiliki saingan yang paling sedikit, contoh: elang, singa, harimau, dll

Jumlah tingkatan konsumen tergantung ekosistem tersebut. Ada ekosistem yang hanya memiliki 3 tingkatan konsumen dan biasanya konsumen puncaknya adalah ular.


RANTAI MAKANAN

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, terjadi peristiwa makan dan dimakan di alam yang bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. 

Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dengan urutan tertentu disebut rantai makanan

Contoh rantai makanan: 

Rumput → belalang → katak → ular → burung elang 

Produsen: rumput 

Konsumen I: belalang 

Konsumen II: katak 

Konsumen III: ular 

Konsumen IV: burung elang 

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/

Rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular, dan ular dimakan burung elang.

Setelah burung elang mati, tubuhnya akan diuraikan oleh dekomposer menjadi asam humus yang nantinya diserap tumbuhan sebagai unsur hara. 


JARING-JARING MAKANAN 

Satu jenis produsen tidak hanya dimakan oleh satu hewan saja. Contohnya saja tanaman padi. Daun padi dimakan belalang, sedangkan bulir padinya dimakan oleh burung. Demikian juga halnya pada hewan. Satu jenis hewan bisa dimangsa oleh lebih dari satu hewan. Contohnya adalah burung. Burung bisa dimangsa ular, kucing, atau burung elang. Peristiwa ini menghasilkan jaring-jaring makanan.

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dua atau lebih rantai makanan yang tumpang-tindih dalam satu ekosistem.

Berikut contoh jaring-jaring makanan.

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com

Coba perhatikan gambar di atas! 

Jaring-jaring makanan di atas terdiri atas beberapa rantai makanan. Berikut contoh rantai makanan yang dapat diuraikan. 

1. Tumbuhan → belalang → laba-laba → ular → burung elang 

2. Tumbuhan → belalang → laba-laba → burung pemakan serangga → burung elang 

3. Tumbuhan → kelinci → rubah 

4. Tumbuhan → kelinci → burung elang 

5. Tumbuhan → tikus → ular 

6. dll 

Cara mendapatkan rantai makanan dari gambar di atas: dimulai dari tumbuhan dan diakhir dengan konsumen puncak (burung elang atau rubah).


Meskipun adanya rantai makanan bisa menjaga keseimbangan ekosistem, ada kalanya ada gangguan pada ekosistem tersebut, baik secara alamiah atau perbuatan manusia. 

Perhatikan rantai makanan di bawah ini! 

Padi → tikus → ular → burung elang 

Apa yang terjadi jika manusia memasang racun tikus? 

Produksi padi akan meningkat, namun populasi ular akan menurun karena tikus yang menjadi makanannya berkurang, sehingga terjadi kompetisi antarular untuk mendapatkan makanan. 

Apa yang terjadi jika ular diburu? 

Tikus akan merajalela karena tidak ada yang memangsanya, produksi padi ikut menurun karena jumlah tikus yang banyak, sedangkan burung elang kekurangan makanan.


Materi Ekosistem, Simbiosis, Rantai Makanan, dan Lingkungan

1. Ekosistem dan Simbiosis 

2. Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan 

Share: 

11 Februari 2023

Tanah, Organisme Tanah, dan Proses Pembentukan Tanah

TANAH

Tanah sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. 

1. Bagi tumbuhan 

Tanah merupakan tempat untuk tumbuh serta menyediakan unsur hara (nutrisi) dan air bagi tumbuhan.

2. Bagi hewan (khusunya organisme tanah) 

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup organisme tanah. Organisme tanah yang berukuran sangat kecil disebut mikroorganisme dan hanya bisa diamati menggunakan mikroskop. 

Bagi sebagian hewan besar, tanah berfungsi sebagai lahan untuk hidup dan bergerak.

Berikut peran tanah secara umum. 

1. Tempat hidup (habitat) beberapa organisme seperti cacing, serangga, jamur, alga, bakteri, dll

2. Penyedia keperluan manusia seperti batu, pasir, tanah liat, dll

3. Penyedia bahan tambang seperti emas, perak, timah, tembaga, batubara, dll 

4. Penyedia dan penyaring air untuk minum, mandi, mencuci, dan memasak

Sumber: https://www.kelaspintar.id/


ORGANISME TANAH

Makhluk hidup yang ada di dalam tanah disebut organisme tanah atau biota tanah, baik hewan maupun tumbuhan. Organisme tanah umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas,sekitar 10 cm di bawah permukaan tanah.

Berikut beberapa peran organisme tanah. 

1. Sebagai dekomposer (menguraikan materi organik)

Dekomposer atau pengurai merupakan organisme yang mampu menguraikan atau memecah bahan organik pada sampah maupun makluk hidup yang sudah mati. Organisme yang sudah mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara oleh dekomposer. Unsur hara ini ini penting untuk pertumbuhan tanaman. 

Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat pupuk kompos. Pupuk kompos biasanya berasal dari daun ataupun ranting yang sudah kering. Pembuatannya dengan mengubur bahan organik tersebut di dalam tanah selama beberapa waktu sampai menyerupai tanah.

Contoh dekomposer atau pengurai dalam tanah adalah cacing tanah, jamur saprofit (jamur pengurai), serangga, dan bakteri pengurai. 

2. Membantu pelapukan tanah menjadi mineral tanah

3. Pereaksi kimia dalam tanah 

4. Pengurai polutan dalam tanah 

5. Pencegah penyakit tanah 

6. Pemberi pengaruh pada tekstur tanah 

7. Pengatur kegemburan struktur tanah 


PROSES PEMBENTUKAN TANAH 

Tanah berasal dari batu-batuan yang mengalami pelapukan secara terus-menerus. 

Proses pembentukan tanah secara umum dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu pelapukan batuan, pelunakan struktur, tumbuhnya tumbuhan perintis, dan penyuburan. 

1. Pelapukan batuan 

Pelapukan batuan terjadi secara fisika maupun kimiawi. Batuan disebut sebagai bahan induk tanah. Proses fisika yang dialami oleh batuan adalah peningkatan atau penurunan suhu, pembekuan, pengeringan, aliran air atau angin, dll. Lama-kelamaan batuan akan melunak karena mengalami perubahan komposisi. Batuan yang lapuk ini disebut dengan bahan tanah karena masih menunjukkan struktur batuan induknya.

2. Pelunakan struktur batuan

Batu-batuan yang telah menjadi bahan tanah akan mengalami pelunakan secara terus-menerus. Proses ini dipengaruhi oleh air dan udara. Air maupun udara akan masuk dan merembes ke dalam sela-sela remahan batuan.

3. Tumbuhnya tumbuhan perintis 

Setelah mengalami pelunakan, tumbuhan perintis akan muncul. Salah satu contoh tumbuhan perintis adalah lumut. Akar-akar tumbuhan perintis akan membantu pemecahan batuan. Adanya asam humus yang mengalir di permukaan batuan akan memungkinkan batuan tersebut mengalami pelapukan secara sempurna. Pada tahap ini, pelapukan secara biologi dimulai.

4. Penyuburan 

Awalnya tanah hanya mengandung mineral-mineral yang berasal dari pelapukan batuan. Proses selanjutnya adalah penyuburan yang merupakan akibat dari pelapukan materi-materi organik (hewan maupu tumbuhan yang sudah mati). Pada proses ini, mikoroorganisme tanah memainkan peran penting.


Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah. 

1. Iklim 

Iklim yang dimaksud adalah suhu atau temperatur dan intensitas curah hujan. Pada siang hari batuan akan terkena panas sinar matahari, sedangkan pada malam hari terkena suhu dingin. Ditambah dengan terjadinya hujan, batuan akan mengalami pelapukan dengan lebih cepat. 

2. Organisme tanah 

Hewan maupun tumbuhan yang sudah mati mengandung banyak asam humus. Semakin banyak asam humus, pelapukan batuan akan lebih cepat terjadi. 

3. Bahan induk 

Bahan induk berasal dari batuan beku, sedimen, metamorf, maupun vulkanik. Setiap bahan induk tersebut mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda-beda. 

4. Topografi 

Faktor topografi berkaitan dengan kemiringan sebuah lereng. Semakin miring lereng, erosi semakin cepat terjadi. Erosi ini akan membentuk tanah sedimen di dataran rendah. 

5. Waktu 

Faktor waktu mempengaruhi pembentukan tanah. Tanah yang baru terbentuk disebut sebagai tanah muda, tanah yang sudah siap diolah disebut tanah dewasa, sedangkan tanah yang mengalami banyak pencucian disebut tanah tua.

Dari kelima faktor tersebut, faktor yang paling dominan dalam pembentukan tanah adalah iklim. Faktor iklim sangat memengaruhi pelapukan pada batuan atau bahan induk yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu dan intensitas curah hujan. 


Berikut komponen penyusun tanah. 

1. Batuan → bahan pembentuk tanah

2. Udara → tanah yang berongga terisi udara

3. Humus → komponen organik hasil dari penguraian makhluk hidup yang sudah mati

4. Air → untuk menjaga kelembaban tanah

5. Mineral → kalium, kasium, magnesium, fosfat, dll

6. Komponen organik → bakteri, jamur, alga, serangga, cacing tanah, dll


Materi Tanah, Bioteknologi, dan Teknologi Ramah Lingkungan 

1. Tanah, Organisme Tanah, dan Proses Pembentukan Tanah 

2. Bioteknologi Konvensional dan Modern Beserta Contohnya  

Share: 

Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal

Ekskresi adalah proses mengeluarkan zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat sisa akan menjadi racun. 

Sistem ekskresi manusia terdiri atas ginjal, hati, paru-aru, kulit, dan usus besar. Setiap organ tersebut mengeluarkan zat sisa yang berbeda. 

Kali ini kita akan membahas sistem ekskresi pada ginjal. 

Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urin

Organ yang terlibat adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berbentuk seperti biji kacang yang berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan. 

Sumber: https://www.amongguru.com/


Berikut fungsi ginjal: 

1. Menyaring dan membersihkan darah 

2. Membentuk urin 

3. Mengatur kadar asam dan basa 

4. Mengontrol tekanan darah 

5. Merangsang pembentukan sel darah merah 

6. Menjaga jumlah air dalam tubuh 

7. Mengendalikan kadar gula darah 

8. Memproduksi hormon 

9. Menyerap kembali asam amino, glukosa, dan air 

10. Mendaur ulang zat dalam tubuh


GINJAL

Ginjal terdiri atas 3 bagian utama, yaitu korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan relvis renalis (rongga ginjal).

Sumber: https://quizlet.com/

1. Korteks (kulit ginjal) 

Korteks atau kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal. Di dalam korteks terdapat jutaan nefron (penyaring darah) yang terdiri atas badan malphigi. 

a. Badan malphigi 

Setiap badan malphigi tersusun atas glomerulus dan kapsula bowman. 

Glomerulus adalah pembuluh darah kapiler tempat penyaringan darah, sedangkan kapsula bowman adalah selaput pembungkus glomerulus.

b. Tubulus (saluran di ginjal) 

Tubulus pada badan malphigi terdiri atas: 

- tubulus kontortus proksimal (dekat badan malphigi) 

- tubulus kontortus distal (menjauhi badan malphigi)

Tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal dihubungkan oleh lengkung henle. Lengkung ini berfungsi supaya urin tidak kembali ke tubulus kontortus proksimal. 

Sumber: http://fiskadiana.blogspot.com/

2. Medula (sumsum ginjal) 

Bagian setelah korteks adalah medula atau sumsum ginjal yang berbentuk seperti piramida. Medula merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah dari simpai bowman. 

Di dalam medula terdapat lengkung henle dan tubulus kolektivus. 

Lengkung henle merupakan penghubung antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. 

Tubulus kolektivus berfungsi menampung urin yang akan disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal).

3. Pelvis renalis (rongga ginjal)

Pelvis renalis atau rongga ginjal berfungsi sebagai tempat untuk menampung urin sebelum dialirkan ke kandung kemih melalui ureter.


URETER 

Ureter merupakan saluran menuju kandung kemih. 


KANDUNG KEMIH 

Kandung kemih berfungsi mengumpulkan setiap urin yang diekskresikan oleh ginjal. Urin disimpan di bagian ini sebelum buang air kecil terjadi.


URETRA 

Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lingkungan luar. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan urin. Pada laki-laki, uretra juga berfungsi sebagai saluran pengeluaran air mani. 


Apa perbedaan ureter dengan uretra secara sederhana? 

Ureter terletak sebelum kandung kemih, sedangkan uretra terletak setelah kandung kemih. 

Ureter menghubungkan ginjal dengan kandung kemih, sedangkan uretra menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan luar. 


Materi Nutrisi Makanan, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, dan Sistem Ekskresi: 

1. Fungsi dan Sumber Nutrisi Dalam Makanan Serta Uji Zat Pada Makanan 

2. Sistem Pencernaan Pada Manusia Beserta Penyakit dan Upaya Menjaga Kesehatannya 

3. Sistem Pernapasan Pada Manusia, Mekanisme Pernapasan, Beserta Penyakit dan Gangguannya

4. Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal  

5. Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia 

Share: 

Ekosistem dan Simbiosis

EKOSISTEM 

Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. 

Komponen pembentuk ekosistem ada 2 macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. 

1. Komponen biotik → makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan)

2. Komponen abiotik → air, udara, tanah, cahaya matahari, iklim, bentuk bumi, angin, suhu, kelembaban, batuan, dll

Komponen biotik dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu produsen (tumbuhan), konsumen (pemangsa tumbuhan atau hewan), dan detritus (pengurai).


SIMBIOSIS 

Simbiosis adalah hubungan (interaksi) ketergantungan antara dua atau lebih makhluk hidup. 

Simbiosis dibagi menjadi 4 macam, yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, dan amensalisme. 

1. Simbiosis mutualisme 

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan. 

Contoh simbiosis mutualisme: 

- lebah dengan bunga → lebah mendapat nektar, bungan terbantu penyerbukannya 

- kupu-kupu dengan bunga → kupu-kupu mendapat nektar, bunga terbantu penyerbukannya 

- kerbau dengan jalak → jalak memakan kutu di tubuh kerbau, kutu kerbau berkurang 

- bakteri E. coli di usus manusia → bakteri E. coli mendapatkan makanan dari sisa-sisa pencernaan dan mempercepat pembusukan feses di dalam usus besar manusia

2. Simbiosis komensalisme 

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang mana pihak satu diuntungkan, namun pihak lainnya tidak dirugikan maupun diuntungkan.

Contoh simbiosis komensalisme: 

- bunga anggrek dengan pohon inangnya → anggrek mendapatkan tempat hidung, namun pohon inangnya tidak dirugikan maupun diuntungkan 

- tanaman tanduk rusa dengan pohon inangnya → tanduk rusa mendapatkan tempat hidup, namun tidak mengambil makanan dari pohon inangnya 

- ikan remora dengan ikan hiu → ikan remora mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu, hiu tidak diuntungkan maupun dirugikan

3. Simbiosis parasistisme 

Simbiosis parasistisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang mana pihak satu diuntungkan dan pihak lainnya dirugikan.

Contoh simbiosis parasistisme: 

- tumbuhan tali putri dengan pohon inangnya → tali putri menghisap sari-sari makanan dari inangnya, pohon inangnya kekurangan nutrisi 

- kutu kebul dengan tanaman inangnya → kutu kebul mengambil sari-sari makanan dari inangnya, daun tanaman keriting sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis dengan baik 

- benalu dengan inangnya → benalu menghisap sari-sari makanan dari inangnya, pohon inang kekurangan nutrisi 

- kutu di rambut manusia → kutu kepala menghisap darah untuk mendapatkan makanan, kepala manusia gatal-gatal 

- panu di kulit manusia → panu mendapatkan makanan, kulit manusia menjadi bermasalah

4. Simbiosis amensalisme 

Simbiosis amensalisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang mana pihak satu dirugikan, namun pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.

Contoh simbiosis amensalisme: 

- gulma dengan tanaman padi → gulma mempengaruhi produktivitas tanaman padi, namun tidak menghisap sari-sari makanan dari tanaman padi tersebut

Sumber: https://www.mikirbae.com/

Materi Ekosistem, Simbiosis, Rantai Makanan, dan Lingkungan

1. Ekosistem dan Simbiosis 

2. Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan 

Share: 

04 Februari 2023

Perubahan Fisika Kimia Biologi Serta Asam Basa Garam

PERUBAHAN FISIKA 

Perubahan fisika adalah perubahan materi yang bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru.

Ciri-ciri perubahan fisika: 

- perubahan terjadi hanya pada penampakannya 

- sifat zat hasil perubahan sama dengan sifat zat sebelumnya 

- umumnya dapat dikembalikan lagi seperti sebelum perubahan

Perubahan fisika dapat terjadi karena pencampuran, perubahan wujud, aliran energi, dan perubahan bentuk.

Contoh perubahan fisika: 

- air membeku menjadi es batu 

- memasak air 

- melarutkan gula dengan air 

- kayu dibuat menjadi meja 

- lampu jika dialiri energi listrik akan menyala dan menghasilkan energi cahaya 

- seterika jika dialiri energi listrik akan memanas dan menghasilkan energi panas 

- memecah batu besar menjadi kerikil 

Berdasarkan contoh di atas, benda yang mengalami perubahan fisika, sifatnya tetap sama. 

- air tetaplah air bagaimanapun wujudnya (cair, es, atau uap) 

- kayu tetaplah kayu meskipun bentuknya sudah menjadi meja, kursi, maupun lainnya 

- lampu tetaplah lampu meskipun menyala maupun mati

 

PERUBAHAN KIMIA 

Perubahan kimia adalah perubahan materi yang sifatnya tidak dapat kembali lagi ke wujud awal sehingga akan menghasilkan zat baru (susunan rumus kimianya berubah). 

Ciri-ciri perubahan kimia: 

- perubahan terjadi pada tingkatan molekul 

- sifat zat hasil perubahan berbeda dengan sifat zat sebelumnya 

- tidak dapat dikembalikan lagi seperti sebelum perubahan 

Perubahan kimia dapat terjadi karena pemasakan, pembakaran, perkaratan, dan fotosintesis. 

Terjadinya reaksi kimia dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini. 

- terjadi perubahan warna 

- terbentuk endapan 

- terbentuk gelembung gas 

- tercium bau 

Contoh perubahan kimia: 

- kertas dibakar menjadi abu 

- kayu dibakar menjadi arang atau abu 

- besi berkarat 

- susu menjadi asam 

- menyalakan kembang api atau petasan 

- pembuatan keju dari bahan susu 

- nasi basi

 

PERUBAHAN BIOLOGI

Perubahan biologi  adalah perubahan materi yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme. 

Perubuhan biologi dapat terjadi karena pelapukan, pembusukan, dan fermentasi. 

Contoh perubahan biologi: 

- pelapukan batu karena lumut maupun air 

- pelapukan kayu karena rayap 

- daun kering diproses menjadi kompos 

- pembuatan tempe, keju, dll dengan bantuan mikroorganisme

- makanan membusuk karena jamur 


ASAM, BASA, DAN GARAM

Berdasarkan sifat keasamannya (nilai pH), zat dibedakan menjadi tiga, yaitu asam, basa, dan garam. 

1. Asam 

- nilai pH asam berada pada kisaran 1-6

- menghasilkan ion H+ ketika dilarutkan ke dalam air 

- asam dibedakan menjadi asam kuat (pH 1-3) dan asam lemah (pH 3-6) 

- rasanya masam 

- mengubah lakmus biru menjadi merah 

- lakmus merah akan tetap berwarna merah 

- dapat menghantarkan arus listrik 

- contoh: HCl, H2SO4, HF

2. Basa 

- nilai pH basa berada pada kisaran 8-14

- menghasilkan ion OH- ketika dilarutkan ke dalam air 

- asam dibedakan menjadi basa lemah (pH 8-11) dan basa kuat (pH 12-14) 

- rasanya pahit

- mengubah lakmus merah menjadi biru 

- lakmus biru akan tetap berwarna biru

- dapat menghantarkan arus listrik 

- contoh: NaOH, KOH

3. Garam 

- nilai pH garam berada di kisaran angka 7 dan biasa disebut dengan pH netral 

- nilai pH air adalah 7 

- garam adalah hasil reaksi antara asam dan basa 

- contoh: NaCl, NaBr

Sumber: https://www.yuksinau.id/ 


Materi Teori Atom, Unsur, Senyawa, Campuran, Perubahan Fisika Kimia Biologi, dan Asam Basa Garam: 

1. Perkembangan Teori Atom dan Struktur Atom 

2. Molekul, Unsur, Senyawa, Ion, dan Campuran 

3. Perubahan Fisika Kimia Biologi Serta Asam Basa Garam

Share: 

03 Februari 2023

Sistem Pernapasan Pada Manusia, Mekanisme Pernapasan, Beserta Penyakit dan Gangguannya

Bernapas merupakan proses menghirup gas oksigen (O2) dan mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) melalui hidung yang mana pertukaran gas tersebut terjadi di dalam paru-paru. 

Bernapas disebut juga respirasi. Respirasi tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Tumbuhan melakukan respirasi pada malam hari, sedangkan pada siang hari melakukan fotosintesis. 

Respirasi: memasukkan oksigen, mengeluarkan karbondioksida 

Fotosintesis: memasukkan karbondioksida, mengeluarkan oksigen

Berikut gambar sistem pernapasan manusia. 

Sumber: https://jagad.id/


Berikut nama-nama bagian sistem pernapasan manusia beserta fungsinya. 

1. Hidung 

Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring debu-debu yang ikut masuk bersama udara. 

Selaput lendir pada hidung berfungsi sebagai tempat melekatnya debu atau kotoran yang masuk ke hidung serta menjaga hidung agar tetap lembab.

2. Faring 

Udara yang masuk melalui hidung akan masuk ke tenggorokan melalui faring. Faring merupakan hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua saluran, yaitu mulut-kerongkongan dan hidung-tenggorokan. 

Makanan masuk ke lambung melalui kerongkongan

Udara masuk ke paru-paru melalui tenggorokan.

3. Tenggorokan 

Tenggorokan adalah saluran yang menghubungkan hidung dengan paru-paru. 

Tenggorokan terdiri atas pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang tenggorokan (bronkus),dan anak cabang tenggorokan (bronkiolus). Bronkiolus menghubungkan bronkus dengan alveolus (tempat pertukaran oksigen dengan karbondioksida).

4. Paru-paru (pulmo) 

Paru-paru berada di dalam rongga dada. Paru-paru manusia terdiri atas paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru kanan karena ada organ jantung di sebelahnya. Paru-paru kiri memiliki 2 lobus, sedangkan paru-paru kanan memiliki 3 lobus. 

Paru-paru dibungkus selaput tipis yang disebut pleura.

5. Alveolus 

Alveolus terletak di ujung bronkiolus. Alveolus berbentuk gelembung-gelembung kecil dn jumlahnya banyak sekali. Pada gelembung-gelembung tersebut terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida melalui dinding alveolus. 

Gas oksigen yang diserap oleh pembuluh kapiler akan ditukar dengan gas karbondioksida. Oksigen dalam darah akan diikat oleh haemoglobin (Hb), kemudian mengalir ke serambi kiri dan bilik kiri untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Gas karbondioksida akan dikeluarkan oleh tubuh melalui hidung. Proses ini terjadi secara terus-menerus.

Mekanisme pernapasan manusia secara umum: 

Udara masuk melalui hidung → melewati faring → melewati laring → melewati trakea → melewati bronkus → melewati bronkiolus → memasuki paru-paru (alveolus)  

Pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida terjadi di alveolus. 


Saat bernapas, manusia melakukan 2 mekanisme secara umum, yaitu proses udara masuk (inspirasi) dan proses udara keluar (ekspirasi). 

1. Proses udara masuk (inspirasi)

Mekanisme udara masuk (inspirasi): 

Otot tulang rusuk  berkontraksi (terangkat) → otot diafragma berkontraksi (datar) → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar → udara luar masuk ke paru-paru

2. Proses udara keluar (ekspirasi)

Mekanisme udara keluar (ekspirasi): 

Otot tulang rusuk relaksasi (turun) → otot diafragma relaksasi (melengkung) → paru-paru menyusut → tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar → udara keluar dari paru-paru

Sumber: https://artikelsiana.com/ 

 

Manusia dapat melakukan 2 jenis pernapasan, yaitu pernapasan dada dan perut. 

1. Pernapasan dada → terjadi karena kerja otot antartulang yang berkontraksi

Proses inspirasi: otot antar tulang berkontraksi, tulang rusuk naik, paru-paru mengembang, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar sehingga udara masuk ke paru-paru. 

Proses ekspirasi: otot antar tulang berelaksasi, tulang rusuk turun, paru-paru menyusut, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar , sehingga udara keluar dari paru-paru ke udara bebas.

2. Pernapasan perut → terjadi karena kerja otot diafragma

Proses inspirasi: otot diafragma berkontraksi, tulang rusuk naik, rongga dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar sehingga udara masuk ke paru-paru. 

Proses ekspirasi: otot diafragma berelaksasi, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar, sehingga udara keluar dari paru-paru ke udara bebas.


Berikut penyakit dan gangguan yang menyeranga sistem pernapasan manusia. 

1. Asma 

2. Bronkitis 

3. Difteri 

4. Influenza 

5. Covid-19 (corona virus) 

6. Flu burung 

7. Faringitis 

6. Tuberkulosis (TBC) 

7. Kanker paru-paru 

8. Pneumonia 


Materi Nutrisi Makanan, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, dan Sistem Ekskresi: 

1. Fungsi dan Sumber Nutrisi Dalam Makanan Serta Uji Zat Pada Makanan 

2. Sistem Pencernaan Pada Manusia Beserta Penyakit dan Upaya Menjaga Kesehatannya 

3. Sistem Pernapasan Pada Manusia, Mekanisme Pernapasan, Beserta Penyakit dan Gangguannya

4. Sistem Ekskresi Pada Manusia di Ginjal  

5. Proses Pembentukan Urin Serta Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia 

Share: 

Jaringan Otot dan Saraf Pada Manusia

JARINGAN OTOT

Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot dan bersifat lentur.

Jenis-jenis otot: 

1. Otot Lurik 

Ciri-ciri otot lurik: 

• bekerja menurut kemauan (secara sadar) 

• memiliki inti banyak di daerah tepi 

• sel otot rangka lebih panjang dibandingkan dengan sel otot polos dan jantung 

• memiliki daerah terang dan gelap yang tersusun rapi (lurik) 

• merespon rangsangan dengan cepat 

• contoh otot lurik: otot pada tulan 

2. Otot Polos

Ciri-ciri otot polos: 

• bekerja secara tidak sadar 

• berbentuk gelondong dan mempunyai inti satu di tengah 

• tidak memiliki daerah gelap dan terang 

• serabut aktin dan miosin tidak tersusun rapi 

• lambat merespon rangsang 

• contoh otot polos: otot pada dinding saluran pencernaam 

3. Otot Jantung 

• bentuknya seperti otot lurik, namun mempunyai inti banyak di tengah

• bekerja secara tidak sadar 

• sel otot jantung bercabang membentuk anyaman 

• contoh : otot pada jantung 

Berikut perbedaan gambar otot lurik, otot jantung, dan otot polos. 


JARINGAN SARAF 

Jaringan saraf berfungsi menerima dan meneruskan rangsang. 

Berikut gambar anatomi sel saraf (neuron). 

Sumber: https://www.markijar.com/

Berikut bagian-bagian sel saraf (neuron). 

1. Dendrit → berfungsi menerima rangsang untuk diteruskan ke badan sel

2. Badan sel → berfungsi menerima rangsang dari dendrit yang kemudian diteruskan ke akson, badan sel terdiri atas inti sel dan sitoplasma 

3. Akson → berfungsi menghantarkan rangsang dari badan sel ke ke neuron lainnya 

4. Sel Schwann → berfungsi menyediakan makanan untuk akson serta meregenerasi akson 

5. Selubung mielin → berfungsi melindungi akson dari benturan atau kerusakan 

6. Nodus Ranvier → berfungsi mempercepat transmisi rangsang, Nodus Ranvier merupakan bagian akson yang tidak terbungkus selubung mielin 

7. Sinapsis → adalah titik temu antara ujung akson satu neuron dan ujung dendrit neuron lainnya, berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya

Neuron = sel saraf


Saraf manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu saraf sensorik, motorik, dan penghubung. 

1. Saraf sensorik 

Saraf sensorik berfungsi menerima rangsang dari luar tubuh untuk diteruskan ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Tubuh menerima rangsang dari luar melalui reseptor panca indra. Saraf sensorik manusia berperan dalam proses melihat, mendengar, mencium bau, serta merasakan sentuhan fisik.

2. Saraf motorik 

Saraf motorik berfungsi mengirimkan rangsang dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke efektor (otot dan kelenjar). Hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan tertentu. Sistem kerja saraf motorik manusia memungkinkan tubuh melakukan berbagai aktivitas gerak tubuh.

3. Saraf penghubung 

Saraf penghubung berfungsi menghubungkan rangsang dari satu saraf ke saraf lainnya. 

 

Rangsangan yang diterima melalui alat indra akan mengakibatkan terjadinya gerakan oleh tubuh. Gerakan ini bisa terjadi secara sadar maupun refeleks. 

1. Gerak sadar 

Alur: rangsangan → saraf sensorik → otak → saraf motorik → respon tubuh 

Contoh: 

- mengambil HP untuk bermain game online

- mengangkat kursi untuk dipindahkan 

- mencari jawaban di internet saat mengerjakan soal ujian 

- menulis, menggambar, berbicara, dll

2. Gerak refleks 

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disadari atau tidak disengaja. Rangsangan tidak akan melewati otak.

Alur: rangsangan → saraf sensorik → sumsum tulang belakang → saraf motorik → respon tubuh 

Contoh: 

- berteriak saat kaget 

- kelopak mata berkedip secara cepat saat mata terkena debu 

- menarik tangan saat terkena benda panas 

- mengangkat kaki saat tersandung


Materi Organisasi Kehidupan:

1. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Beserta Keterangan dan Fungsinya 

2. Urutan Tingkatan Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup 

Share: