10 September 2022

Pengertian dan Macam-macam Gaya

Pengertian Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang diberikan kepada suatu benda. 

Alat untuk mengukur gaya disebut neraca pegas atau dynamometer

Satuan gaya adalah Newton (N) atau dyne. 

Contoh: mendorong meja, menarik kursi, menendang bola, menangkap batu, dll


Pengaruh Gaya Pada Suatu Benda

1. Gaya membuat benda yang diam menjadi bergerak 

Contoh: 

- menendang bola yang diam 

- menarik mobil-mobilan yang diam

- mendorong mobil yang mogok

2. Gaya membuat benda yang bergerak menjadi diam 

Contoh: 

- sepeda motor mogok karena kehabisan bahan bakar 

- kiper menangkap bola yang ditendang oleh lawan 

- kipas angin berhenti bergerak karena listrik padam 

3. Gaya membuat benda berubah wujud 

Contoh: 

- bermain dengan plastisin (lilin mainan)

- membuat gerabah dari tanah liat 

- bermain dengan slime 

- mengukir kayu

4. Gaya membuat benda berubah arah (gaya mengubah arah gerak benda)

Contoh: 

- memukul bola yang dilemparkan oleh teman 

- mengoper bola ke kawan

- menangkis kok ke arah kawan dalam permainan bulutangkis

5. Gaya mempengaruhi kecepatan suatu benda (lebih cepat atau lambat)

Contoh: 

- mengayuh sepeda di jalanan yang menurun

- menimba air di sumur (semakin lama, semakin pelan kecepatannya karena otot kecapekan)

- buah jatuh dari pohonnya (semakin dekat tanah, semakin cepat)

Gaya membuat benda berubah bentuk
Gaya membuat benda berubah bentuk


Macam-macam Gaya dan Contohnya

1. Gaya Gravitasi 

Gaya yang dipengaruhi oleh gaya tarik planet (dalam hal ini bumi). Semua benda akan mengarah ke pusat bumi. Gaya gravitasi bumi lebih besar daripada gaya gravitasi bulan sehingga benda-benda akan melayang jika berada di bulan. Matahari pun juga mempunyai gaya tarik. 

Contoh: 

- buah kelapa jatuh dari pohonnya

- terjun dari helikopter menggunakan parasut 

- menjatuhkan bola dari gedung tinggi 

- meteor yang masuk astmosfer bumi akan menghantam bumi jika ukurannya besar

2. Gaya Gesek 

Gaya gesek adalah macam-macam gaya yang muncul karena adanya sentuhan pada dua benda. Arah gaya gesek akan berlawanan dengan arag gerak benda tersebut. Besar kecilnya gaya gesek ditentukan oleh permukaan benda tersebut: kasar atau licin. 

Semakin kasar permukaan benda, maka gaya geseknya akan semakin besar. Contoh: mobil berjalan di atas aspal. 

Semakin licin permukaan benda, maka gaya geseknya akan semakin kecil. Benda akan semakin mudah untuk bergerak. Contoh: mobil berjalan di atas pasir atau es. 

Contoh gaya gesek lainnya:

- menghapus tulisan pensil di kertas  

- mengepel lantai 

- berjalan di atas lantai 

Gaya gesek ada yang menguntungkan, adapula yang merugikan. 

Contoh gaya gesek yang menguntungkan: 

- gaya gesek antara roda kendaraan dan permukaan jalan sehingga memudahkan kendaraan untuk bergerak 

- gaya gesek pada rem kendaraan sehingga bisa mengatur kecepatan maupun menghentikan laju kendaraan 

- gaya gesek antara kaki dan lantai sehingga tidak mudah tergelincir 

- gaya gesek antara ujung bolpen dan kertas sehingga tinta bisa keluar

Contoh gaya gesek yang merugikan:

- mendorong mobil mogok di jalanan berbatu lebih sulit daripada di aspal 

- gesekan udara menghambat laju kendaraan seperti sepeda, sepeda motor, mobil, pesawat, dll 

- gesekan yang terjadi pada kendaraan menyebabkan mesin cepat aus sehingga perlu diberi oli

3. Gaya Pegas 

Gaya ini dihasilkan oleh pegas atau sesuatu yang bersifat elastis. Gaya pegas muncul karena pegas tersebut bergerak.

Contoh: 

- olahraga bungee jumping 

- menarik anak panah di busur 

- bermain dengan slinki 

- melompat di trampolin 

- ketapel

4. Gaya Tarik 

Gaya tarik dihasilkan dari gerakan menarik. 

Contoh: menarik baju teman, menarik tangan adik

5. Gaya Dorong

Gaya dorong muncul dari gerakan mendorong suatu benda. 

Contoh: mendorong meja, mendorong teman

6. Gaya Magnet 

Gaya magnet terjadi karena adanya medan magnet. Gaya ini berupa gaya tarik atau gaya tolak menolak. Apabila kutub magnet berbeda (utara-selatan), gaya yang dihasilkan adalah gaya tarik. Apabila kutubnya sama (utara-utara atau selatan-selatan), gaya yang dihasilkan adalah tolak menolak. 

Contoh: kompas, magnet batang menarik jarum pentul

7. Gaya otot 

Gaya otot adalah gaya yang dimiliki oleh makhluk hidup yang berotot, termasuk juga manusia. Gaya otot terjadi karena adanya koordinasi rangka, sendi, dan otot. 

Contoh: 

- mengangkat buku 

- tepuk tangan 

- membaca buku 

- menarik anak panah pada busur dengan tangan 

8. Gaya Listrik 

Gaya listrik berasal dari benda yang bermuatan listrik. 

Contoh: 

- kipas angin bergerak karena adanya listrik 

- senter menyala karena ada baterai 

- kendaraan bermotor menyala karena adanya aki

9. Gaya Berat 

Gaya berat dipengaruhi oleh massa benda dan gaya gravitasi bumi. Semakin besar berat benda, maka semakin besar pula gaya beratnya. Semakin ringan berat benda, maka gaya beratnya semakin kecil. Asumsi besar gravitasinya sama.

Contoh: gaya berat pada bandul ukuran 100 gram dan 200 gram, gaya berat pada bandul 200 gram lebih besar daripada bandul 100 gram

10. Gaya Mesin 

Gaya mesin timbul karena kerja sebuah mesin. Gaya mesin ini meringankan kerja manusia karena tidak perlu mengeluarkan gaya yang besar. 

Contoh: mesin pada mobil, motor, smartphone, televisi, radio, mixer, blender, dan peralatan elektronik lainnya


Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh 

Gaya secara umum dibagi menjadi 2, yaitu gaya sentuh dan gaya tak sentuh.

1. Gaya Sentuh 

Gaya sentuh adalah gaya yang mempengaruhi benda dengan cara bersentuhan langsung dengan benda tersebut. 

Contoh : gaya gesek, gaya pegas, gaya tarik, gaya dorong, gaya otot, gaya mesin

2. Gaya Tak Sentuh 

Gaya tak sentuh adalah gaya yang mempengaruhi benda tanpa bersentuhan langsung dengan benda tersebut. 

Contoh: gaya gravitasi, gaya magnet, gaya listrik, gaya berat 


Materi Gerak: 

1. Hukum Newton 1 2 3 dan Contohnya 

2. Pengertian dan Macam-macam Gaya 

3. Sistem Gerak Pada Manusia: Rangka, Sendi, Otot 

4. Pesawat Sederhana: Katrol, Roda Berporos, Bidang Miring, dan Pengungkit

Share: 

Satuan Baku, Satuan Tak Baku, Besaran Pokok, dan Besaran Turunan

Secara umum ada 2 jenis satuan yang digunakan di berbagai negara, yaitu satuan baku dan satuan tak baku. 

Contohnya adalah ketika membuat kue. Ada yang menakar tepung terigu dengan gelas, ada juga yang menimbangnya. Ada yang menakar gula pasir dengan sendok makan atau sendok takar. 

Contoh lain: membuat puding. Jumlah cairan bisa ditakar dengan gelas ukur, gelas belimbing, atau kaleng bekas susu kental manis. Sesuai selera dan kebiasaan saja. 

 

Apa sih perbedaan satuan baku dan tak baku?


1. Satuan Baku 

Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan dan diakui secara internasional. Satuan ini disebut dengan Satuan Internasional (SI).

- diakui secara internasional 

- hasil pengukuran selalu tetap meskipun dilakukan oleh siapapun dan di manapun berada 

- digunakan secara universal (seluruh dunia)

- contoh: inci, centimeter, kilogram, celcius, sekon, dll

- bisa dikonversi ke satuan lain: meter ke cm

Satuan baku digunakan pada besaran pokok maupun turunan.

Keuntungan menggunakan Satuan Internasional (SI) 

a. mudah menggunakannya (karena tidak perlu melakukan konversi satuan lagi) 

b. mudah memperoleh alat ukur di berbagai daerah (karena sudah diakui secara internasional) 

c. satuan SI memiliki skala ukuran dari yang paling rendah hingga paling tinggi


2. Satuan Tak Baku 

Satuan tak baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah. 

- hanya diakui di beberapa daerah, tidak diakui secara internasional 

- hasil pengukuran berbeda-beda tergantung alat ukur dan kondisi

- digunakan secara terbatas 

- contoh: gayung, gelas, hasta, depa, jengkal, cangkir, botol, sendok, ember, dll 

- tidak bisa dikonversi ke satuan lain karena memang alat ukurnya tidak baku

Ketika mengukur baju dengan jengkal (ujung jari jempol ke ujung jari kelingking), hasil pengukuran setiap orang akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan ukuran jengkal setiap manusia yang berbeda. Pada telapak tangan yang kecil, ukuran jengkalnya biasanya juga kecil. Coba bandingkan telapak tangan bayi dengan orang dewasa! Ukurannya jengkalnya sudah pasti berbeda. Oleh karena itu, satuan jengkal ini termasuk satuan tak baku.

Demikian juga dengan satuan kaki.


Besaran Pokok 

Besaran pokok adalah besaran yang telalh ditetapkan terlebih dahulu. 

Ada 7 besaran pokok yang dijadikan patokan untuk besaran-besaran lainnya (besaran turunan).

7 macam besaran pokok

Artikel sebelumnya Pengukuran, Besaran, dan Satuan 

Besaran panjang, massa, dan waktu merupakan besaran-besaran yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Satuan yang digunakan pun beragam. Contohnya saja pada besaran panjang. Untuk mengukur benda kecil, satuan yang sering digunakan adalah centimeter (cm). 

Namun, ketika kita melakukan perhitungan dalam hal ilmiah, satuan yang digunakan adalah satuan pada tabel di atas. Oleh karena itu, lakukan konversi satuan. Contoh: konversi satuan cm ke meter, gram ke kilogram, menit ke detik atau sekon, Celcius ke Kelvin.

1. Besaran panjang: satuannya meter (m) 

2. Besaran massa: satuannya kilogram (kg) 

3. Besaran waktu: satuannya sekon (s) 

4. Besaran suhu: satuannya Kelvin (K) 

5. Besaran kuat arus: satuannya Ampere (A) 

6. Besaran intensitas cahaya: satuannya candela (cd) 

7. Besaran jumlah zat: satuannya mol 


Besaran Turunan 

Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.

Contoh besaran turunan

Contoh besaran turunan: luas, volume, kecepatan, percepatan, massa jenis, tekanan, gaya, dll. 

Cek satuan! Jika satuannya memiliki pangkat (m², m³) atau lebih dari satu jenis (m/s,N/m²), besaran tersebut besaran turunan. Besaran selain 7 besaran pokok di atas sudah dipastikan besaran turunan. 

Untuk mendapatkan satuan dari suatu besaran turunan, kita perlu tahu rumusnya terlebih dahulu. 

Contoh besaran volume:

Rumus dasar volume adalah luas alas x tinggi

Yang mana luas alas = panjang x lebar 

Sehingga rumusnya

Volume = panjang x lebar x tinggi 

Panjang sudah pasti masuk ke besaran panjang yang satuannya meter.

Satuan lebar dan tinggi biasanya meter atau centimeter, maka lebar dan tinggi termasuk besaran panjang yang satuan di besaran pokok adalah meter (m). 

Volume = panjang x lebar x tinggi 

= meter x meter x meter

= m x m x m

= m³

Lihat kembali tabel besaran turunan di atas! 


Materi Pengukuran: 

1. Pengukuran, Besaran, dan Satuan 

2. Satuan Baku dan Tak Baku, Besaran Pokok dan Besaran Turunan 

3. Syarat yang Harus Dimiliki Alat Ukur dan Contoh Alat Ukur

Share: 

05 September 2022

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Wanita dan Fungsinya

Gambar organ reproduksi wanita dan keterangannya

sumber: https://bocahindonesia.com


Fungsi organ reproduksi wanita:

- Ovarium: tempat memproduksi sel telur 

- Tuba fallopi (oviduk): membawa sel telur dari ovarium menuju uterus dan tempat terjadinya pembuahan 

- Uterus (rahim): tempat tumbuh dan berkembangnya embrio 

- Vagina: tempat keluarnya bayi pada kelahiran alami 


Sistem Reproduksi Laki-laki dan Fungsinya 

Gambar organ reproduksi laki-laki dan keterangannya

sumber: https://buguruku.com

Fungsi organ reproduksi laki-laki:

1. Organ luar 

- Penis: saluran pengeluaran urin dan sperma 

- Skrotum: pembungkus testis, mengatur suhu testis untuk kehidupan sperma 

2. Organ dalam 

- Testis (buah zakar): tempat pembentukan sperma 

- Epididimis: tempat penyimpanan sperma 

- Uretra: kandung kemih (saluran urin dan sperma) 

- Vas deferens: menghubungkan epididimis dan uretra

 

Proses fertilisasi (pembuahan) pada manusia 

1. Ovarium mengeluarkan sel telur (ovum) 

2. Ovum bertemu sperma di saluran telur/tuba fallopi/oviduk 

3. Kepala sperma masuk ke dalam ovum membentuk zigot 

4. Zigot menuju rahim dan terbentuk embrio 


Materi Sistem Reproduksi: 

1. Sistem Reproduksi Manusia 

2. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi Manusia 

3. Reproduksi Vegetatif Alami dan Buatan Pada Tumbuhan 

4. Reproduksi Generatif Pada Bunga, Macam-macam Penyerbukan, dan Gambar Organ Bunga Lengkap 

5. Reproduksi Vegetatif dan Generatif Pada Hewan 

6. Pewarisan Sifat dan Percobaan Pewarisan Sifat Mendel 

7. Penerapan Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Makhluk Hidup (Tanaman dan Hewan) 

Share: 

Hukum Newton 1 2 3 dan Contohnya

Hukum I Newton 

Hukum I Newton berbunyi: 

Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap. 

Rumus Hukum I Newton:

Rumus Hukum I Newton

ΣF dibaca resultan gaya (total gaya yang bekerja).

Setiap benda selalu berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan selama tidak ada gaya luar yang mengubahnya sehingga resultan gayanya sama dengan nol. Sifat ini disebut kelembaman atau inersia

Gerakan yang terjadi adalah diam atau Gerak Lurus Beraturan (GLB). GLB terjadi saat benda mengalami kecepatan yang sama tiap detiknya.

Contoh Hukum I Newton: 

- Tubuh pengendara mobil terdorong ke belakang saat mobil mulai bergerak 

- Tubuh pengendara mobil terdorong ke depan saat mobil direm 

- Planet terus berputar pada porosnya (planet melakukan rotasi) 

- Planet terus mengelilingi matahari (planet melakukan revolusi) 

- Kertas di bawah gelas ditarik secara cepat, gelas tetap diam 

- Koin di atas kertas akan tetap diam jika kertas ditarik dengan sangat cepat 

- Dua gajah bermassa sama saling mendorong, tidak ada gajah yang berpindah tempat 

- Kelereng menggelinding di atas es yang licin, kelereng tidak ada berhenti selama tidak ada gaya lain


Hukum II Newton 

Hukum II Newton berbunyi: 

Percepatan (perubahan dari kecepatan) dari suatu benda akan sebanding dengan resultan gaya (jumlah gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Rumus Hukum II Newton:

Rumus Hukum II Newton

Keterangan: 

ΣF = resultan gaya

m =  massa benda 

a = percepatan gerak benda

Gaya dapat menyebabkan perubahan gerak benda. Perubahan gerak benda disebut dengan percepatan: benda semakin cepat atau semakin lambat. Benda yang percepatannya semakin lambat akan berhenti pada waktunya. Percepatan yang dialami benda besarnya harus sama tiap detiknya. Gerakan seperti ini disebut Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

Besarnya gaya tergantung massa benda dan percepatan gerak benda.

Contoh Hukum I Newton: 

- Gajah yang bermassa besar mendorong badak yang bermassa kecil 

- Kecepatan truk bermuatan berat tentu lebih lambat daripada kecepatan truk yang bermuatan ringan 

- Seorang anak mendorong meja berukuran besar memerlukan waktu yang lebih lama daripada mendorong meja yang berukuran lebihh kecil 

- Dua orang melakukan olahraga saling dorong, orang yang massanya lebih kecil lebih mudah didorong. 

- Buah yang jatuh dari pohonnya 

- Menjatuhkan bola dari atas menara 

- Sistem kerja lift

 

Hukum III Newton 

Hukum III Newton berbunyi: 

Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan.
Rumus Hukum III Newton:

Rumus Hukum III Newton

F merupakan simbol gaya dengan satuan Newton (N).

Contoh Hukum I Newton: 

- Tangan menghantam dinding atau lantai (semakin besar gaya yang digunakan, tangan akan semakin sakit) 

- Gerakan tangan menekan hidung, sebaliknya hidung juga menekan tangan 

- Mendorong meja dengan tangan 

- Gerakan berenang 

- Gerakan mendayung 

- Memantulkan bola ke tanah atau tembok 

- Sistem kerja roket 


Materi Gerak: 

1. Hukum Newton 1 2 3 dan Contohnya 

2. Pengertian dan Macam-macam Gaya 

3. Sistem Gerak Pada Manusia: Rangka, Sendi, Otot 

4. Pesawat Sederhana: Katrol, Roda Berporos, Bidang Miring, dan Pengungkit

Share: 

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Beberapa kegiatan pengukuran yang ditemui di kehidupan sehari-hari:

1. Mengukur suhu badan dengan termometer 

2. Penjual beras menimbang bobot beras dengan timbangan 

3. Seorang anak mengukur panjang dan lebar buku dengan mistar

4. Penjahit mengukur lingkar pinggang pelanggannya dengan meteran 

5. Penimbangan berat badan bayi di Posyandu dengan timbangan bayi atau dacin

6. Mengukur kecepatan denyut nadi dengan jam tangan atau stopwatch 

7. Guru mengukur tinggi badan siswa dengan stature meter 


Huruf yang dicetak tebal disebut dengan besaran: suhu, bobot, panjang, lebar, lingkar, berat (nantinya disebut massa), kecepatan, tinggi.

Huruf yang dicetak miring adalah alat ukur: termometer, timbangan (digital atau manual), mistar (penggaris), meteran, timbangan bayi (dacin), jam tangan, stopwatch, stature meter. 


Setiap alat ukur di atas mempunyai satu atau lebih satuan yang bisa dijadikan patokan tergantung masing-masing negara maupun kebutuhan. 

1. Termometer: Celcius, Reamur, Fahrenheit, Kelvin 

2. Timbangan digital atau manual, timbangan bayi (dacin): kilogram, gram, oz, miligram 

3. Mistar (penggaris), meteran, stature meter: meter, centimeter, inci, mil 

4. Jam tangan, stopwatch: detik atau sekon, menit, jam 


Simpulan: 

Besaran adalah sesuatu yang bisa diukur, memiliki satuan, dan dinyatakan dengan angka. 

Satuan digunakan dalam besaran sebagai pembanding. 


Contoh: 

Rizki membeli 2 buah baju yang warnanya hitam dan biru. Rizki mengukur panjang masing-masing baju menggunakan meteran. Panjang baju hitam 65 cm, sedangkan panjang baju biru adalah 70 cm.

Besaran: panjang (baju) 

Alat ukur: meteran 

Panjang baju hitam: 65 cm 

Panjang baju biru: 70 cm 

Satuan: centimeter (cm) 

Satuan yang digunakan sama-sama centimeter (cm), sehingga panjang baju tersebut bisa dibandingkan dengan mudah: baju hitam lebih pendek daripada baju biru atau baju biru lebih panjang daripada baju hitam


Bagaimana jika satuan yang digunakan berbeda? 

Selama besaran yang diukur sama (contoh di atas adalah besaran panjang), tetap bisa dibandingkan, hanya saja harus dikonversikan ke satuan yang sama untuk lebih memudahkan dalam pembandingan. 


Contoh: 

Panjang baju hitam 65 cm, sedangkan panjang baju biru 0,7 m. 

Ubah satuan cm ke meter atau satuan meter ke cm. 

Mengubah ke satuan cm: panjang baju hitam tetap 65 cm, panjang baju biru menjadi 70 cm. 

Mengubah ke satuan meter: panjang baju hitam menjadi 0,65 m, sedangkan baju biru teteap 0,7 m. 

Setelah satuannya sama, kita bisa membandingkan besaran panjang dengan lebih mudah: mana yang panjang, mana yang pendek. 

Gunakan tangga satuan untuk memudahkan konversi .

tangga satuan panjang
sumber: https://rumusrumus.com/ 


Besaran yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari: 

1. Besaran panjang: meliputi lebar, tebal, panjang, tinggi, jarak, jari-jari, diameter, keliling, lingkar 

2. Besaran massa: sering disebut dengan "berat" 

3. Besaran waktu: detik, menit, detik 

 

Besaran lainnya: suhu, kecepatan, percepatan, tegangan, kuat arus, luas, volume, dll 


Materi Pengukuran: 

1. Pengukuran, Besaran, dan Satuan 

2. Satuan Baku dan Tak Baku, Besaran Pokok dan Besaran Turunan 

3. Syarat yang Harus Dimiliki Alat Ukur dan Contoh Alat Ukur

Share: 

14 Juni 2022

Unsur-unsur Seni Rupa

Unsur seni rupa adalah semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa. 

Unsur seni rupa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur fisik dan unsur nonfisik. 

Unsur-unsur yang bersifat fisik terdiri dari titik, garis, bidang dan bentuk, ruang, tekstur, warna dan gelap terang. 

Sedangkan unsur yang bersifat nonfisik terdiri dari perasaan, pandangan, pemikiran, gagasan atau karakter yang terungkap dalam karya seni tersebut. 


1. Titik 

Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. 

Unsur titik akan tampak berarti pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar menjadi bintik. Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda, yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Dari perpaduan unsur titik dengan berbagai variasi warna bisa menjadikan sebuah karya seni yang elok dan bagus. Teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini disebut dengan teknik Pointilis. 

Pointilis merupakan salah satu teknik menggambar yang tersusun atas titik-titik kecil sehingga membentuk sebuah objek gambar. 

Georges Seurat telah mengembangkan teknik pointilis ini sejak tahun 1886, sedangkan orang yang menggambar dengan teknik ini disebut dengan pointilisme. 

Apabila kita melihat atau menikmati hasil lukisan pointilis dari dekat, maka yang akan terlihat hanyalah ratusan atau bahkan ribuan titik-titik kecil. 

Namun berbeda jika kita melihatnya dari kejauhan, maka keindahan lukisan tersebut akan mulai terlihat dan bahkan gradasi warna yang dibuat dari sekumpulan titik-titik akan terlihat sangat menarik. 


2. Garis 

Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin memanjang
menjadi satu. 

Ada empat macam garis: garis lurus, garis lengkung, garis patah patah, dan garis spiral atau pilin. 

Garis dapat digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. 

Garis tebal tegak lurus memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. 

Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula. 

Garis menurut bentuknya ada 2 (dua): garis lurus dan garis lengkung. 

Garis menurut jenisnya: garis lengkung, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya. 

Dari setiap bentuk garis dapat juga digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan
mengekspresikan diri. 

Kesan garis dalam penerapan seni rupa. 

a. Garis lengkung mempunyai kesan lentur dan lembut. 

b. Garis halus memiliki lengkungan yang berirama melambangkan sebuah kelembutan kewanitaan. 

c. Bentuk garis lurus memberi kesan tegak dan keras. 

d. Garis miring mempunyai arti akan gerak, tidak stabil, dan kegoncangan. 

e. Bentuk garis patah-patah memiliki kesan kaku. 

f. Garis tegas memiliki makna terpatah-patah, kuat, tegas serta melambangkan sebuah kekuasaan. 

g. Garis sudut melambangkan sebuah kestabilan serta keagungan. 

h. Garis spiral yang bermakna lentur dan elastis. 

Garis berdasarkan wujudnya ada dua:garis semu dan dan garis nyata. 

Garis nyata dihasilkan oleh coretan, sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan warna terhadap dua benda atau lebih. 


3. Bidang 

Bidang merupakan unsur dalam seni rupa yang dihasilkan dengan mengabungkan beberapa garis dalam keadaan tertentu. 

Bidang dalam seni rupa dapat diamati secara visual pada setiap karya seni berdasarkan bentuk karya seni tersebut. 

Bidang merupakan bentuk dua dimensi yang memiliki panjang dan lebar. 

Bidang dalam karya seni rupa terdiri dari beberapa bentuk. 

a. Bentuk kubistis: kubus dan balok

b. Bentuk silindris: tabung, kerucut, dan bola

c. bidang biomorfis (organis): manusia, hewan, tumbuhan dan benda alam yang
lainnya, bidang bersudut (seperti bujur sangkar, kotak, segitiga, jajaran genjang), dan
bidang tak beraturan


4. Bentuk 

Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan berbagai bidang. 

Bentuk terdiri atas dua: bangun dan bentuk plastis atau form. 

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). 

Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. 

Bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. 

Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, namun juga mempunyai nilai dan peran yang lainnya. 

 

5. Ruang 

Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki ukuran panjang x lebar x tinggi atau ruang memiliki bentuk 3 dimensi namun dalam seni rupa juga bentuk ruang memiliki dua sifat. 

Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. 

Oleh karena itu, dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melalui beberapa cara: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang. 

 

6. Tekstur 

Tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. 

Setiap benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan adapun yang sama. 

Tekstur terdiri atas dua jenis: nyata dan semu. 

Tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. 

Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. 


7. Warna 

Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan terasa hidup dan lebih eksresif. 

Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. 

Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen: warna primer, warna sekunder, warna tersier, dan warna komplementer. 

a. Warna primer adalah warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain, terdiri atas merah, kuning, dan biru. 

b. Warna sekunder adalah warna yang dapat diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu, seperti ungu, oranye dan hijau. 

c. Warna tersier adalah warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder dengan warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain. 

d. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan violet, merah dengan hijau, dan lain-lain. 

 

8. Gelap Terang 

Gelap terang adalah unsur seni rupa yang bergantung terhadap intensitas cahaya yang tujuan agar seolah-olah memperdalam makna dari sebuah karya seni, serta membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan lebih nyata. 

Semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. 

Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna yang ada.

Share: 

Pengertian dan Pembagian Seni Rupa

Seni menurut Ki. Hadjar Dewantara (1977), seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia. 

Seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan media dan penataan elemen serta prinsip-prinsip seni. 

 

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua:

1. Karya seni rupa dua dimensi 

Karya seni dua dimensi mempunyaiukuran panjang dan lebar.

2. Karya seni rupa tiga dimensi 

Karya tiga dimensi mempunyai ukuran panjang, lebar, dan ruang/volume. Dengan kata lain, karya seni rupa tiga dimensi memiliki ruang. 


Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa dibagi dua: 

1. Seni murni (fine art)

Bagian kelompok karya seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual, artinya bahwa seni itu lahir karena proses kreatif dan pengalaman batin seniman yang di landasi oleh nilai estetis yang akan dihargai dengan apresiasi kesenian baik oleh seniman dan penikmat seni dan kemudian akan diberi nilai dengan sejumlah harga (Kartika, 2004:34). 

Seni tersebut bukan lagi merupakan kebutuhan praktis bagi masyarakat, tetapi hanya mengejar nilai untuk kepentingan estetika seni yang dimanfaatkan dalam lingkungan seni

Contoh: karya seni lukis dan seni patung konvensional (Soedarso Sp, 1990:21) 

2. Seni terapan (apllied art) 

Bagian kelompok karya seni rupa yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari berdasarkan keadaan pasar dan nilai estetis, karya seni ini merupakan produk benda pakai masyarakat banyak (mass product). 

Dalam berproses kreatif, selalu memperhitungkan pemilihan bahan, proses pengerjaan yang berkolaborasi dengan tukang atau perajin, hingga sampai proses rekayasa kebutuhan pasar atau mempertimbangkan tren pasar. 

Ciri khas karya seni rupa ini adalah aspek komersial yang akan menjadi landasan bagi pengembangan ekonomi kreatif (Kartika, 2004:35). 


Semua karya yang yang digambar di atas permukaan datar, seperti kanvas, kertas, plastik dan papan kayu (karya yang mempunyai ukuran panjang dan lebar) merupakan karya seni rupa dua dimensi. 

Contoh karya seni rupa 2 dimensi:

1. Gambar.

2. Lukisan.

3. Seni Grafis, dibuat melalui cetakan, seperti cetakan kayu, stempel atau sablon

4. Desain Komunikasi Visual: brosur, banner, dll.

Share: 

10 Juni 2022

Pemeliharaan Kebersihan Alat Reproduksi

Manfaat Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi 

1. Kulit di sekitar alat reproduksi selalu sehat dan bebas dari bau tidak sedap. 

2. Aktivitas buang air kecil dan buang air besar tidak terganggu. 

3. Terhindar dari berbagai penyakit. 

4. Dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman. 

 

Tujuan Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi 

1. Memelihara fungsi alat reproduksi. 

2. Menghindari munculnya aroma tidak sedap pada alat reproduksi. 

3. Mencegah terjangkitnya penyakit pada alat reproduksi. 

4. Meningkatkan kenyamanan dalam melakukan aktivitas. 


Cara Memelihara Kebersihan Alat Reproduksi 

a. Mencuci Tangan

b. Membersihkan Diri setelah Buang Air 

c. Mengelap dengan Handuk atau Tisu 

d. Mengenakan Celana Dalam yang Bersih dan Higienis 

e. Mencuci Pakaian dan Celana yang Kotor 

f. Mengenakan Celana yang Longgar 

g. Membiasakan Buang Air di Toilet/Kamar Mandi 

h. Menjauhi Makanan dan Minuman yang Kurang Sehat 


Penyakit Akibat Kebersihan Alat Reproduksi Tidak Terjaga 

a. Infeksi Saluran Kencing 

Infeksi saluran kencing atau infeksi saluran kemih disebabkan bakteri Escherichia Coli. 

Bakteri Escherichia Coli hidup di dalam saluran cerna yang masuk pada saluran uretra. 

Infeksi saluran kencing dibagi menjadi infeksi saluran kencing bagian bawah dan infeksi saluran kencing bagian atas. 

Gejala infeksi saluran kencing bagian bawah, yaitu rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urine keruh, dan bau urine tidak sedap. 

Gejala infeksi saluran kencing bagian atas, yaitu nyeri pada bagian selangkangan, mual, dan demam.

b. Kudis 

Kudis disebabkan tungau Sarcoptes Scabiei. 

Tungau menggali sarang di bawah lapisan kulit sehingga kulit gatal dan membentuk ruam. 

Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan kulit. 

Penyakit ini juga ditularkan jika terjadi kontak langsung dengan hewan yang mengidap kudis. 

Kamu dapat tertular kudis jika sering bertukar pakaian dengan orang lain atau menggunakan handuk sama. 

Hindari saling meminjam pakaian atau handuk karena menyebabkan penyakit kulit. 

Seorang penderita kudis sebaiknya disediakan handuk khusus. 

Pakaian yang dikenakannya tidak boleh dikenakan orang lain.

c. Eksim 

Eksim atau eksema adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya gatal-gatal. 

Pada kondisi tertentu, kulit memerah, kering, dan pecah-pecah. 

Eksim merupakan jenis penyakit jangka panjang. 

Setelah menghilang, gejalanya dapat muncul kembali. 

Kulit yang terkena eksim tidak boleh digaruk karena menyebabkan infeksi dan iritasi.

d. Urethritis 

Urethritis adalah penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan pada bagian lapisan uretra. 

Lapisan uretra adalah sebuah saluran kecil yang berfungsi mengalirkan air kencing ke luar tubuh. 

Penyebab urethritis antara lain bakteri yang masuk ke saluran uretra sehingga terjadi infeksi. 

Bagaimana tanda awal berkembangnya kuman pada kulit di sekitar alat reproduksi? 

Tanda-tanda awalnya antara lain kulit gatal, terlihat memar, dan perih. 

Kesehatan alat reproduksi juga dapat dideteksi dengan bau. 

Jika tercium bau tidak sedap, berarti kebersihan alat reproduksi kurang terjaga. 

Jika kamu menemukan tanda-tanda tersebut, segera bersihkan alat reproduksi dan periksakan diri ke dokter.

Share: 

Renang Gaya Punggung dan Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di Air

Gerak dasar renang gaya punggung meliputi gerakan meluncur, gerakan kaki, posisi tubuh, gerakan lengan, dan cara pengambilan napas. 


A. Gerak Dasar Renang Gaya Punggung

1. Gerakan Meluncur 

Gerakan meluncur sebagai dorongan awal saat berenang. 

Dalam renang gaya punggung, meluncur melatih tubuh mengapung dengan posisi telentang. 

Gerakan meluncur mempunyai tahapan sebagai berikut. 

a. Masuk ke kolam renang. 

b. Pegang dinding kolam dan tekuk kedua kaki bertumpu pada dinding kolam. 

c. Dorong kedua kaki dan lepaskan kedua lengan. Saat terdorong, kedua lengan lurus permukaan air. 

d. Lakukan gerakan kaki untuk memperoleh gaya dorong.

2. Gerakan Kaki 

Pada renang gaya punggung, gerakan kaki sama dengan renang gaya bebas. 

Akan tetapi, posisi tubuhnya telentang. 

Gerakan kaki akan menjadi sumber daya dorong. 

Ketika kaki dihentakkan, badan akan terdorong ke depan. 

Latihan gerakan kaki dapat dilakukan secara mandiri, dengan bantuan orang lain, atau papan pembelajaran (kicking board). 

a. Posisi mandiri: kedua tangan memegang pinggir kolam atau pant. 

b. Posisi bantuan orang lain: meminta bantuan instruktur atau guru untuk memegang tangan. 

c. Posisi menggunakan papan: letakkan dada di atas papan dengan posisi tangan berpegangan erat pada ujung papan.

3. Posisi Tubuh saat Renang Gaya Punggung 

4. Gerakan Lengan 

Dalam renang gaya punggung, kayuhan lengan berperan sebagai dorongan untuk mengambil napas saat berenang. 

Ayunan lengan juga membantu kaki mendorong tubuh. 

Pada renang gaya punggung, terdapat gerakan menarik, mendorong, dan istirahat. 

Gerakan menarik dilakukan setelah telapak tangan masuk permukaan air. 

Lakukan gerakan menarik hingga telapak tangan di samping luar bahu. 

Gerakan mendorong dilakukan saat akhir tarikan tangan. 

Gerakan tangan mendorong ke belakang dan bawah. 

Tahapan istirahat, bermula saat tangan keluar permukaan air. 

Posisi ibu jari keluar permukaan air terlebih dahulu. 

Saat posisi lengan lurus sejajar bahu, tangan diputar keluar. 

Lakukan gerakan masuk ke permukaan air dengan jari kelingking masuk permukaan air. 

Tahapan ini dilakukan secara rileks. 

Gerakan ini seirama tahapan menarik dan mendorong. 

5. Pengambilan Napas 

Dibandingkan renang gaya bebas atau gaya punggung, pengambilan napas pada renang gaya punggung lebih mudah. 

Kamu harus bernapas menggunakan mulut. 

Udara diembuskan keluar melalui hidung atau mulut. 

Pengambilan napas dilakukan saat fase istirahat salah satu lengan. 

Kemudian, mengeluarkannya saat fase istirahat lengan lainnya. 

a. Pengambilan napas dilakukan dengan mendongakkan kepala. Posisi mulut sejajar permukaan air. 

b. Pengambilan napas dilakukan ketika salah satu lengan menekan air ke bawah dan mendorong air ke belakang. 

6. Kombinasi Gerakan Renang Gaya Punggung 


B. Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di Air 

1. Konsep Penyelamatan Diri di Air 

Ada dua aspek terkait konsep penyelamatan diri di air. 

Pertama, penyelamatan diri secara mandiri. 

Kedua, penyelamatan diri dengan bantuan orang lain. 

Bahaya yang mengancam saat beraktivitas di air ialah keram atau kejang otot, menurunnya kesadaran, tidak dapat berenang, atau jatuh terpeleset. 

2. Upaya Mencegah Kecelakaan pada Saat Berenang 

a. Lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum masuk kolam renang. 

b. Hindari lari-lari di sekitar kolam karena biasanya kondisi lantai licin. 

c. Hindari bercanda yang berlebihan seperti saling dorong. 

d. Gunakan perlengkapan renang

e. Tempatkan pelampung dalam jangkauan. 


Share: 

Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar dalam Aktivitas Gerak Berirama

Gerak berirama atau senam irama merupakan rangkaian gerak berdasarkan irama, nada, atau ketukan. 

Kombinasi gerak langkah kaki dan ayunan lengan dilakukan dengan menggabungkan beberapa gerakan dasar dalam gerak berirama. 

Variasi gerak langkah kaki dalam gerak berirama, yaitu langkah ke depan dan ke belakang, langkah ke samping kiri dan kanan, langkah kaki berkelok-kelok ke depan dan belakang, langkah ke samping dan menekuk, serta mengayunkan kaki ke depan.

 

A. Variasi Ayunan Lengan dengan Kombinasi Jalan 

1. Variasi Mengayunkan Lengan ke Depan dengan Kombinasi Jalan 

Gerakan diawali dengan posisi berdiri tegak. 

Posisi kaki tertutup rapat. 

Kedua lengan di samping badan. 

Ayunkan lengan kiri ke depan. 

Kemudian, tarik kembali lengan kiri. 

Ayunkan lengan kanan ke depan. 

Tarik lengan kanan ke samping badan. 

Selanjutnya, kombinasikan gerakan ini dengan berjalan di tempat.

2. Variasi Mendorong Dua Lengan ke Depan dengan Kombinasi Jalan 

Posisi awal berdiri tegak. 

Posisi kaki tertutup rapat. 

Kedua lengan lurus di samping badan. 

Ayunkan kedua lengan ke depan. 

Kombinasikan dengan gerak berjalan ke depan. 

Lakukan gerakan secara berulang-ulang. 

Akhiri gerakan dengan kembali pada posisi awal. 

3. Variasi Gerak Menekuk dan Mengangkat Siku ke Samping dengan Kombinasi Langkah Kaki 

Langkah-langkahnya sebagai berikut. 

a. Posisi badan berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu. Pandangan mengarah ke depan. 

b. Kedua siku ditekuk sejajar dengan tinggi tulang rusuk. Posisi telapak tangan menghadap ke atas. 

c. Kedua siku diayunkan ke samping sejajar dengan bahu. Posisi telapak tangan mengarah ke bawah. Kemudian diayunkan kembali ke posisi semula. 

d. Kombinasikan variasi gerak mengayun siku dengan langkah kaki. Kaki melangkah ke kanan satu langkah dan ke kiri satu langkah secara bergantian. 

e. Lakukan gerakan secara berulang sesuai aba-aba atau irama.

4. Variasi Mengayunkan Lengan ke Samping dengan
Kombinasi Jalan 



B. Variasi Gerak Melangkah dengan Kombinasi Ayunan Lengan 

1. Variasi Gerak Melangkah ke Depan dan Belakang dengan Kombinasi Ayunan Lengan ke Depan 

Gerak langkah kaki dan ayunan lengan dapat dilakukan secara bersamaan. 

Gerakannya diawali dengan posisi sikap berdiri. 

Kedua kaki dibuka selebar bahu. 

Lakukan variasi langkah kaki ke depan dan belakang. 

Gerakan ini dikombinasikan dengan mengayun lengan. 

2. Variasi Gerak Melangkah ke Samping dengan Kombinasi Mengangkat Siku ke Samping 

Gerakannya diawali dengan sikap berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 

Kedua siku ditekuk dan diangkat di depan dada. 

Posisi telapak tangan menghadap ke bawah. 

Melangkahlah ke samping kiri sebanyak empat kali. 

Ikutilah gerakan mengayunkan lengan dengan siku ditekuk ke samping.

Luruskan lengan ke samping dan telapak tangan menghadap ke atas. 

Kemudian, melangkahlah ke samping kanan sebanyak empat kali. 

Lakukan gerakan lengan seperti sebelumnya. 

3. Variasi Langkah Berkelok-kelok ke Depan dan Belakang dengan Kombinasi Menekuk dan Mengayun Lengan ke Samping 

Gerakan ini dilakukan dengan diawali sikap berdiri tegak. 

Kedua kaki dalam posisi rapat. 

Kedua lengan ditekuk di samping tulang rusuk dan telapak tanan menghadap ke atas. 

Melangkahlah secara berkelok-kelok ke depan dan belakang. 

Variasi gerakan ini dapat dikombinasikan dengan ayunan siku dan menekuknya di samping badan 

4. Variasi Mengayunkan Kaki ke Depan dengan Kombinasi Mengayunkan Lengan ke Depan

Share: