06 Oktober 2022

Reproduksi Vegetatif dan Generatif pada Hewan

Materi sebelumnya: 

Reproduksi Vegetatif Alami dan Buatan Pada Tumbuhan 

Reproduksi Generatif Tumbuhan, Macam-macam Penyerbukan, dan Gambar Bunga Lengkap 

 

Seperti halnya pada tumbuhan, hewan juga bereproduksi secara aseksual (vegetatif/tak kawin) dan seksual (generatif/kawin). Organisme yang kompleks melakukan reproduksi secara seksual (kawin), sedangkan organisme yang lebih sederhana melakukan reproduksi secara aseksual atau sering disebut reproduksi vegetatif. 

 

Reproduksi pada invertebrata/avertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang) 

1. Reproduksi aseksual (vegetatif) pada hewan invertebrata

Reproduksi aseksual terjadi tanpa proses peleburan sel kelamin jantan dengan betina sehingga disebut juga reproduksi secara tak kawin. Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah. Individu yang terbentuk secara aseksual adalah 100% mirip dengan induknya. 

Cara berkembang biak atau reproduksi vegetatif pada hewan invertebrata ada 4 cara, yaitu membelah diri, fragmentasi, tunas, dan sporulasi. 

a. Membelah diri 

- hanya terjadi pada hewan bersel satu (Protozoa) 

- pembelahan sel menghasilkan 2 individu baru yang sama seperti induknya 

- contoh: Amoeba, Paramaecium, Euglena 

Amoeba membelah diri - sumber : https://www.osnipa.com/

b. Fragmentasi 

- perkembangbiakan dengan cara memotong bagian tubuh, kemudian potongan tersebut akan tumbuh menjadi individu baru 

- contoh: cacing planaria 

Cacing Planaria dipotong-potong - sumber: http://kulpulan-materi.blogspot.com/

c. Tunas 

 - bagian tubuh dari induk yang terlepas, kemudian tumbuh menjadi individu baru 

- contoh: Hydra sp, ubur-ubur, hewan karang, anemon laut 

Tunas pada hydra - sumber: https://www.biologiedukasi.com/

d. Sporulasi (pembentukan spora)

- sporulasi merupakan proses pembelahan ganda yang menghasilkan spora 

- contoh: Plasmodium sp (makhluk hidup bersel satu yang menyebabkan penyakit malaria)


2. Reproduksi seksual (generatif) pada hewan invertebrata

Reproduksi seksual pada hewan invertebrata bisa terjadi tanpa pembuahan dan dengan pembuahan. 

a. Tanpa pembuahan 

Pada partenogenesis, sel telur tumbuh menjadi individu baru tanpa dibuahi sel kelamin jantan. Contohnya adalah lebah jantan dan semut jantan.

b. Dengan pembuahan 

1) Konjugasi - terjadi pada hewan invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya seperti Paramaecium 

2) Anisogami - peleburan dua sel kelamin yang ukurannya tidak sama besar seperti peleburan mikrogramet dengan makrogamet pada Plasmodium 

Contoh hewan invertebrata yang berkembang biak atau bereproduksi secara seksual adalah Hydra sp, cacing pita, cacing tanah, serangga.


Reproduksi pada vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang) 

Hewan vertebrata berkembang biak dengan cara kawin, yaitu peleburan sel kelamin betina (sperma) dan sel kelamin betina (ovum/sel telur). Individu baru yang terbentuk memiliki sifat kombinasi dari induknya sehingga tidak sama persisi dengan induknya.

Berdasarkan tempat bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina, reproduksi pada hewan vertebrata dibedakan menjadi 2 macam, yaitu fertilisasi internal dan eksternal. 

1. Fertilisasi internal (pembuahan internal) 

Fertilisasi atau pembuahan internal terjadi di dalam tubuh induk betina. 

Berdasarkan letak perkembangan embrio, sumber makanan yang diperoleh selama masa berkembang, dan wujud embrio saat keluar dari tubuhnya, ada 3 cara perkembangbiakan pada hewan vertebrata, yaitu bertelur, melahirkan, serta bertelur dan melahirkan. 

a. Bertelur (ovipar) 

Embrio terbentuk, tumbuh, dan berkembang di dalam cangkang telur dan memperoleh makanan dari kuning telur yang ada di dalamnya. Embrio akan menetas menjadi individu baru setelah dierami induknya selama beberapa waktu. 

Contoh hewan ovipar: ayam, burung, itik, bebek, angka.

b. Melahirkan (vivipar) 

Embrio berkembang di dalam tubuh induknya, yaitu rahim. Embrio memperoleh makanan dari induknya melalui plasenta dan tali pusar. Lamanya embrio berkembang di dalam rahim induknya bervariasi pada masing-masing hewan. 

Contoh: sapi, kambing, kucing, telur, kelinci.

c. Bertelur dan melahirkan (vivipar) 

Embrio disimpan di dalam telur yang tak bercangkang di dalam tubuh induknya. Telur-telur tersebut dilengkapi dengan kantung kuning telur untuk mensuplai perkembangan embrio. Sampai waktu tertentu, telur-telur akan pecah di dalam tubuh induk betina, kemudian keluar dari tubuh induknya. 

Contoh: kadal, ular.

2. Fertilisasi eksternal (pembuahan eksternal) 

Fertilisasi atau pembuahan eksternal terjadi di luar tubuh induknya. Fertilisasi ini umumnya dilakukan oleh hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Contoh: ikan, katak. 

 

Hewan vertebrata ada 5 jenis, yaitu ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. 

a. Reproduksi pada ikan 

Ikan betina mengeluarkan telur di tempat yang rimbun oleh tanaman air atau di antara bebatuan di dalam air. Lalu, ikan jantan akan mengeluarkan sperma sehingga terjadi pembuahan. Sel telur yang telah dibuahi sperma akan menghasilkan zigot dan kemudian tumbuh menjadi embrio. Embrio akan berkembang menjadi ikan kecil kemudian menjadi ikan dewasa.

b. Reproduksi pada amfibi (katak)

Pada umumnya katak dewasa hidup di darat dan akan kembali ke air jika akan berkembang biak. Katak jantan akan menaiki punggung katak betina. Katak betina akan mengeluarkan sel telur dalam jumlah yang banyak, sedangkan katak jantan akan mengeluarkan sperma. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan membentuk zigot, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio (kecebong), katak kecil, dan akhirnya menjadi katak dewasa.

c. Reproduksi pada reptil 

Hewan reptil berkembang biak secara kawin yang berlangsung di dalam tubuh induk betina. Secara umum, reptil berkembang biak secara ovipar (bertelur), namun ada beberapa jenis ular dan kadal yang berkembang biak secara ovovivipar (telur dipertahankan di dalam tubuh induk betina sampai menetas, lalu individu baru akan dikeluarkan dalam bentuk anakan sehingga induk tampak seperti beranak).

d. Reproduksi pada burung (aves)

Burung berkembang biak secara ovipar (bertelur). Meskipun tidak memiliki alat kelamin luar, pembuahan atau fertilisasi pada burung terjadi di dalam tubuh induk betina dengan cara saling menempelkan kloaka. Ovum (sel telur) yang dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. 

Hewan lain yang termasuk aves adalah ayam, itik, angsa, bebek, dll.

e. Reproduksi pada mamalia 

Semua jenis mamalia seperti kucing, anjing, sapi, dan kambing berkembang biak secara vivipar (melahirkan), kecuali Platypus. Platypus berkembang baik secara bertelur (ovipar). Setelah anaknya menetas, Platypus akan menyusui anaknya seperti halnya pada hewan yang melahirkan. Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar sehingga pembuahannya terjadi secara internal (di dalam tubuh mamalia betina). Mamalia jantan akan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan ke alat kelamin betina. 


Materi Sistem Reproduksi: 

1. Sistem Reproduksi Manusia 

2. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi Manusia 

3. Reproduksi Vegetatif Alami dan Buatan Pada Tumbuhan 

4. Reproduksi Generatif Pada Bunga, Macam-macam Penyerbukan, dan Gambar Organ Bunga Lengkap 

5. Reproduksi Vegetatif dan Generatif Pada Hewan 

6. Pewarisan Sifat dan Percobaan Pewarisan Sifat Mendel 

7. Penerapan Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Makhluk Hidup (Tanaman dan Hewan)

Share: 

0 comments:

Posting Komentar