26 Maret 2023

Cepat Rambat Gelombang dan Bunyi

CEPAT RAMBAT GELOMBANG 

Cepat rambat gelombang sama dengan kecepatan saat kita mengendarai sepeda motor, mobil, maupun lainnya. Cepat rambat gelombang adalah istilah kecepatan dalam gelombang.

Cepat rambat gelombang merupakan jarak yang ditempuh per satuan waktu. 

Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dengan satuan dalam SI adalah m/s. 

Rumus cepat rambat gelombang: 

v = λ/T

v = λ.f

Keterangan: 

v =  cepat rambat gelombang (m/s) 

λ = panjang gelombang (m) 

λ dibaca lambda 

1 λ = 1 gelombang 

T = periode gelombang (T) 

f = frekuensi gelombang (Hertz atau Hz)

Sumber: https://hermananis.com/

Contoh soal 

Perhatikan gambar berikut ini! 

Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak A ke B adalah 8 sekon. 

Berapakah cepat rambat gelombang tersebut? 


BUNYI 

Bunyi termasuk gelombang mekanik, sehingga bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Mediumnya bisa berupa zat padat, cair, maupun gas. Bunyi tidak bisa merambat di ruang hampa udara karena tidak ada medium perambatannya. 

Selain itu, bunyi juga termasuk gelombang longitudinal karena arah getarnya searah dengan arah rambatnya.

Gelombang longitudinal - sumber: https://www.kelaspintar.id/

Syarat terjadinya bunyi: 

1. Ada sumber bunyi 

2. Ada medium perambatannya (zat padat, cair, atau gas) 

3. Ada penerima bunyi yang berada dalam jangkauan sumber bunyi 

Tidak semua bunyi bisa didengar oleh makhluk hidup. 

Berdasarakan besarnya frekuensi, bunyi dibagi menjadi 3 macam, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. 

1. Infrasonik (<20Hz)

Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi kurang dari 20 Hz. 

Infrasonik dapat didengar oleh anjing dan jangkrik.

2. Audiosonik (20-20.000Hz)

Audiosonik merupakan bunyi yang bisa didengar oleh manusia dengan frekuensi 20-20.000Hz.

3. Ultrasonik

Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi lebih dari 20.000Hz. 

Ultrasonik bisa didengar oleh kelelawar, paus, dan lumba-lumba.


Pernahkah kalian melihat petir? 

Mengapa kilatan petir muncul terlebih dahulu daripada suaranya? 

Sebenarnya kilatan dan bunyi petir terjadi secara bersamaan. Hanya saja cepat rambat gelombang cahaya lebih besar daripada cepat rambat gelombang bunyi. Oleh karena itu, kilatan petir akan muncul terlebih dahulu, baru kemudian disusul suara petir.


Cepat rambat bunyi 

Rumus cepat rambat bunyi sama dengan cepat rambat gelombang dan kecepatan. 

Rumus cepat rambat bunyi: 

v = S/t 

v = λ/T

v = λ.f

Keterangan: 

v =  cepat rambat bunyi (m/s) 

S = jarak (m) 

t = waktu (sekon)

λ = panjang gelombang (m)

T = periode gelombang (T) 

f = frekuensi gelombang (Hertz atau Hz) 

Untuk menghitung cepat rambat bunyi, kalian bisa menggunakan salah satu rumus di atas (tergantung apa yang diketahui dalam soal). 


Contoh soal

1. Bunyi halilintar terdengar setelah 10 detik dari terlihatnya kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu adalah 340 m/s. Berapakah jarak sumber bunyi dari pendengar? 

2. Seorang anak meniup harmonika. Frekuensi harmonika ketika ditiup 68 Hz dan cepat rambat bunyi terdengar 340 m/s. Berapakah panjang geombang bunyi harmonika? 


Istilah dalam bunyi 

- Nada: bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur seperti musik 

- Desah: bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur seperti suara kaleng yang dipukul 

- Resonansi: peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena adanya sumber getar 

Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi benda yang bergetar besarnya sama dengan frekuensi sumber getar. 

Seluruh alat musik yang memiliki selaput mengalami resonansi terhadap semua getaran. Semakin tipis suatu selaput, alat musik tersebut semakin mudah untuk beresonansi.

Contoh alat musik yang memanfaatkan resonansi udara adalah gitar, saksofon, klarinet, terompet, biola, gamelan, dan harmonika. 

Selaput tipis pada manusia yang beresonansi adalah selaput gendang telinga. Bunyi yang kuat dapat merusak gendang telinga.


Materi Getaran dan Gelombang: 

1. Getaran dan Gelombang 

2. Cepat Rambat Gelombang dan Bunyi 

3. Pemantulan Bunyi 

4. Gelombang Cahaya, Sifat Cahaya, dan Pembentukan Cahaya Pada Cermin 

5. Bagian-bagian Mata, Gangguan Pada Mata, dan Alat Optik 

Share: 

0 comments:

Posting Komentar