18 Februari 2023

Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan

PIRAMIDA MAKANAN 

Alam mengatur ekosistem sedemikian rupa, sehingga jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. 

Keseimbangan pada sebuah ekosistem dapat digambarkan dalam sebuah piramida makanan. Pada piramida makanan, jumlah produsen lebih besar daripada jumlah herbivora (konsumen I). Jumlah konsumen I lebih banyak daripada jumlah konsumen II. Demikian seterusnya sampai konsumen puncak (konsumen IV). Jumlah konsumen IV paling sedikit. 

Keterangan: 

- Produsen adalah makhluk hidup yang bisa menghasilkan makanan seperti padi, jagung, rumput, fitoplankton, dll 

- Konsumen tingkat 1 (konsumen I) disebut sebagai herbivora karena memakan tumbuhan

- Konsumen tingkat 2 (konsumen II) disebut sebagai karnivora karena memakan konsumen I

- Konsumen tingkat 3 (konsumen III) memakan konsumen II 

- Konsumen tingkat 4 (konsumen IV) memakan konsumen III dan merupakan konsumen puncak karena memiliki saingan yang paling sedikit, contoh: elang, singa, harimau, dll

Jumlah tingkatan konsumen tergantung ekosistem tersebut. Ada ekosistem yang hanya memiliki 3 tingkatan konsumen dan biasanya konsumen puncaknya adalah ular.


RANTAI MAKANAN

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, terjadi peristiwa makan dan dimakan di alam yang bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. 

Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dengan urutan tertentu disebut rantai makanan

Contoh rantai makanan: 

Rumput → belalang → katak → ular → burung elang 

Produsen: rumput 

Konsumen I: belalang 

Konsumen II: katak 

Konsumen III: ular 

Konsumen IV: burung elang 

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/

Rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular, dan ular dimakan burung elang.

Setelah burung elang mati, tubuhnya akan diuraikan oleh dekomposer menjadi asam humus yang nantinya diserap tumbuhan sebagai unsur hara. 


JARING-JARING MAKANAN 

Satu jenis produsen tidak hanya dimakan oleh satu hewan saja. Contohnya saja tanaman padi. Daun padi dimakan belalang, sedangkan bulir padinya dimakan oleh burung. Demikian juga halnya pada hewan. Satu jenis hewan bisa dimangsa oleh lebih dari satu hewan. Contohnya adalah burung. Burung bisa dimangsa ular, kucing, atau burung elang. Peristiwa ini menghasilkan jaring-jaring makanan.

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dua atau lebih rantai makanan yang tumpang-tindih dalam satu ekosistem.

Berikut contoh jaring-jaring makanan.

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com

Coba perhatikan gambar di atas! 

Jaring-jaring makanan di atas terdiri atas beberapa rantai makanan. Berikut contoh rantai makanan yang dapat diuraikan. 

1. Tumbuhan → belalang → laba-laba → ular → burung elang 

2. Tumbuhan → belalang → laba-laba → burung pemakan serangga → burung elang 

3. Tumbuhan → kelinci → rubah 

4. Tumbuhan → kelinci → burung elang 

5. Tumbuhan → tikus → ular 

6. dll 

Cara mendapatkan rantai makanan dari gambar di atas: dimulai dari tumbuhan dan diakhir dengan konsumen puncak (burung elang atau rubah).


Meskipun adanya rantai makanan bisa menjaga keseimbangan ekosistem, ada kalanya ada gangguan pada ekosistem tersebut, baik secara alamiah atau perbuatan manusia. 

Perhatikan rantai makanan di bawah ini! 

Padi → tikus → ular → burung elang 

Apa yang terjadi jika manusia memasang racun tikus? 

Produksi padi akan meningkat, namun populasi ular akan menurun karena tikus yang menjadi makanannya berkurang, sehingga terjadi kompetisi antarular untuk mendapatkan makanan. 

Apa yang terjadi jika ular diburu? 

Tikus akan merajalela karena tidak ada yang memangsanya, produksi padi ikut menurun karena jumlah tikus yang banyak, sedangkan burung elang kekurangan makanan.


Materi Ekosistem, Simbiosis, Rantai Makanan, dan Lingkungan

1. Ekosistem dan Simbiosis 

2. Piramida Makanan, Rantai Makanan, dan Jaring-jaring Makanan 

Share: 

0 comments:

Posting Komentar