Pembuatan garam melibatkan dua jenis perubahan wujud zat, yaitu:
1. Penguapan (evaporasi):
- Air laut, yang merupakan zat cair, berubah menjadi uap air (gas) saat terkena panas matahari atau sumber panas lainnya.
- Proses penguapan ini berlangsung secara bertahap.
- Semakin lama air laut terpapar panas, semakin banyak air yang menguap dan konsentrasi garam di air laut yang tersisa semakin tinggi.
2. Kristalisasi:
- Ketika konsentrasi garam di air laut sudah cukup tinggi, garam akan mulai mengkristal menjadi kristal-kristal padat.
- Kristalisasi garam terjadi karena ion-ion natrium (Na+) dan klorida (Cl-) dalam air laut saling berikatan membentuk struktur kristal garam (NaCl).
- Kristal-kristal garam ini kemudian dipisahkan dari air laut dan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan garam yang siap dikonsumsi.
Penguapan dan kristalisasi adalah dua perubahan wujud zat yang sangat penting dalam proses pembuatan garam. Tanpa kedua proses ini, tidak mungkin untuk memperoleh garam dari air laut.
Selain dua perubahan wujud utama ini, dalam pembuatan garam juga bisa terjadi:
- Kondensasi: Uap air yang dihasilkan dari penguapan air laut dapat terkumpul di permukaan yang dingin dan kembali menjadi air (cair).
- Presipitasi: Jika uap air yang terkumpul di udara cukup banyak, dapat terjadi hujan (cair) atau salju (padat).
Namun, kedua perubahan wujud terakhir ini tidak secara langsung mempengaruhi proses pembuatan garam, tetapi lebih merupakan kejadian sampingan yang dapat terjadi dalam kondisi tertentu.
Posting Komentar untuk "Perubahan Wujud Zat Pada Pembuatan Garam"