19 Januari 2024

Hujan Lebat Setiap Hari: Mengenal Fenomena Badai Tropis Anggrek Yang Sedang Melintasi Wilayah Selatan Indonesia

Badai tropis Anggrek adalah badai tropis yang terbentuk di Samudra Hindia barat daya Indonesia pada tanggal 16 Januari 2024. Badai ini diberi nama Anggrek oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.

Badai tropis Anggrek terbentuk dari pertemuan massa udara hangat dan lembap di Samudra Hindia. Massa udara hangat berasal dari Australia, sedangkan massa udara lembap berasal dari Samudera Hindia. Pertemuan kedua massa udara ini menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan badai tropis.

Badai tropis Anggrek mencapai puncak intensitasnya pada tanggal 18 Januari 2024 dengan kecepatan angin maksimum 35 knot atau 65 km/jam. Badai ini kemudian bergerak ke arah selatan dan akhirnya melemah menjadi depresi tropis pada tanggal 21 Januari 2024.

Badai tropis Anggrek berdampak pada wilayah Indonesia, terutama di wilayah barat daya Indonesia, seperti Bengkulu, Lampung, dan Jawa Barat. Badai ini menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut tinggi. Hujan lebat menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah. Angin kencang menyebabkan kerusakan bangunan dan pohon tumbang. Gelombang laut tinggi menyebabkan abrasi pantai.

Badai tropis Anggrek adalah fenomena alam yang dapat terjadi setiap tahun di wilayah tropis. Badai ini terbentuk dari pertemuan massa udara hangat dan lembap. Badai tropis dapat berdampak negatif pada wilayah yang dilaluinya, seperti menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut tinggi.

Badai tropis Anggrek diberi nama Anggrek karena bunga anggrek adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pemberian nama ini sebagai bentuk penghargaan terhadap kekayaan alam Indonesia.

Share: 

0 comments:

Posting Komentar